Page 41 - E-MODUL_PENDIDIKAN INKLUSI
P. 41
membedakan pengajaran bukan hanya strategi pengajaran, tetapi pendekatan
pedagogis khusus untuk belajar mengajar. Membedakan instruksi dapat
berarti mengajarkan materi yang sama kepada semua siswa dengan
menggunakan berbagai strategi pembelajaran, atau mungkin mengharuskan
guru untuk menyampaikan pelajaran pada berbagai tingkat kesulitan
berdasarkan kemampuan masing-masing siswa.
Tidak semua siswa belajar dengan kecepatan dan cara yang sama.
Secara historis, variabilitas dalam pembelajaran siswa karena perbedaan
kemampuan, ras, jenis kelamin, dan latar belakang linguistik dan sosial
ekonomi telah digunakan sebagai pembenaran untuk memisahkan siswa ke
dalam lembaga, sekolah khusus atau ruang kelas yang terpisah. Pendekatan
ini telah mengakibatkan diskriminasi terhadap siswa tertentu dan mencegah
mereka dari memiliki kesempatan untuk belajar bersama dengan rekan-rekan
mereka (Gevorgianiene & Sumskiene, 2017; Noltemey er, Mujic, &
McLoughlin, 2012). Ini merupakan praktik yang sangat bermasalah karena
melanggar Pasal 24 Konvensi Hak Penyandang Disabilitas (CRPD). Pasal ini
menyatakan bahwa pendidikan inklusif merupakan hak dasar semua anak,
termasuk anak penyandang disabilitas. Ini menetapkan tidak hanya bahwa
anak-anak penyandang cacat tidak boleh didiskriminasi, tetapi mereka harus
diberi kesempatan untuk menerima pendidikan berkualitas tinggi dalam sistem
pendidikan umum bersama dengan teman sebayanya.
Diferensiasi instruksi memberikan jalan untuk mengadaptasi instruksi dan
bahan ajar dengan kebutuhan belajar siswa, sehingga memberikan siswa
kesempatan untuk belajar dengan cara yang tepat. Mengajar dengan cara
tradisional yang sesuai dengan siswa 'rata-rata' sudah ketinggalan zaman dan
tidak memadai. Praktik semacam itu mendorong diskriminasi terhadap siswa
yang membutuhkan pendekatan pedagogis alternatif untuk berhasil di
sekolah. Instruksi yang berbeda tidak lagi menjadi pilihan; itu adalah suatu
keharusan.
C. Strategi Pengajaran untuk Pembelajar yang Beragam
1) Strategi Pembelajaran dengan Bantuan Teman (PALS)
Peer Assisted Learning Strategy (PALs) atau Strategi memiliki tujuan
utama untuk mendukung pembelajaran semua siswa melalui dukungan rekan
(teman sekelas). PALS dirancang untuk mengakomodasi keragaman
akademik di ruang kelas pendidikan umum (Fuchs, Fuchs, Mathes, &
Simmons, 1997) dan dapat mencakup semua siswa di dalam kelas. Karena
siswa bekerja dengan rekan sebaya selama PALS, guru dapat membedakan
bahan ajar, kecepatan dan umpan balik untuk menargetkan kebutuhan belajar
siswa secara individu. Saat menggunakan strategi ini, guru dengan hati-hati
bermitra dengan seorang siswa dengan teman sekelasnya. Mitra kemudian
bekerja sama dalam berbagai kegiatan yang memenuhi kebutuhan akademik
kedua siswa. Pasangan diminta untuk diubah dari waktu ke waktu sehingga
anak-anak dapat belajar dari beragam teman sebaya. Di bawah ini adalah
deskripsi komponen PALS yang memungkinkan diferensiasi ini dan aktivitas
PALS khusus yang dirancang untuk mendorong kelancaran dan pemahaman
38