Page 14 - BAHAN AJAR MSDM PERUSAHAN By Jandry P. Z. Ratu Kadja, SE.,M.Si
P. 14

• Masalah-masalah pemerintah
                  • Masalah organisasi
                  • Masalah-masalah profesional, menyangkut: sertifikasi, kebutuhan-
                     kebutuhan profesional lain, MSDM dalam perspektif.
                  •  Masalah SDM internasional seperti : penanggulangan masalah
                     SDM internasional, masalah keragaman gugus kerja,
                     kesadaran  budaya, asusmsi, struktur departemen dan hak
                     tenaga kerja.

                  MSDM  ini akan terus berkembang sesuai dengan kemajuan per-
             adaban, teknologi dan perundang-undangan negara-negara di dunia ini.
             Persaingan  yang  ketat  di  antara  perusahaan  dan  semakin  besarnya
             perha-  tian hak asasi manusia akan mendorong timbulnyapendekatan-
             pendeka-  tan  yang  lebih  modern  dan  manusia  dalam  perburuhan.
             Pemerintah  pun  akan  semakin  besar  campur  tangannya  dalam
             mengatur  pemanfaatan   SDM  ini,  demi  melindungi  kepentingan
             perusahaan dan kebutuhan dari  karyawan, agar jangan diperlakukan
             sewenang-wenang oleh perusahaan.

             Pendekatan MSDM
                  Dalam  mempelajari  MSDM  ada  tiga  pendekatan  yang  dapat
             dilaku-  kan, yaitu :
                  • Pendekatan mekanisasi (otomatisasi)
                     Mekanisasi  adalah  mengganti  peranan  tenaga  kerja  manusia
                     den-   gan  tenaga  mesin  untuk  melakukan  pekerjaan.
                     Perkembangan  di  bidang  industri  dengan  menggunakan
                     mesin-mesin  dan  alat-alat  elektronika  membawa  kemajuan
                     yang  sangat  pesat  dalam  efisien-  si kerja. Dalam pendekatan
                     mekanis,  apabila  ada  permasalahan  yang  berhubungan
                     dengan tenaga kerja, maka unsur manusia  dalam organisasi
                     disamakan dengan faktor produksi lain, sehing-  ga pimpinan
                     perusahaan cenderung menekan pekerja dengan  upah yang
                     minim  sehingga  biaya  produksi  rendah.  Pandangan
                     pendekatan ini menunjukkan sikap bahwa tenaga kerja harus
                     dikelompokkan sebagai modal yang merupakan faktor produksi.
                     Dengan  hal  ini  maka  diusahakan  untuk  memperoleh  tenaga
                     kerja  yang  murah  namun  bisa  dimanfaatkan  semaksimal
                     mungkin  dan   memperoleh  hasil  yang  lebih  besaruntuk
                     kepentingan pemberi


              6
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19