Page 142 - BAHAN AJAR MSDM PERUSAHAN By Jandry P. Z. Ratu Kadja, SE.,M.Si
P. 142

pekerjaan.  Biasanya  pengusaha  mendasari  pilihan  ini  pada  pen-
                 galaman, riset sebelumnya dan dugaan “terbaik” biasanya mereka
                 tidak memulai hanya dengan satu ujian, malahan mereka memilih
                 beberapa ujian dan mengkombinasikannya menjadi deretan ujian.
                 Deretan  ujian  memiliki  sasaran  untuk  mengukur  sederetan  alat
                 prediksi yang mungkin, seperti agresivitas, ekstrover, dan kemam-
                 puan berhitung.
                • Tahap 3: Melakukan ujian. Di sini kita melakukan ujian yang dipilih,
                 kita  mempunyai  dua  pilihan,  pilihan  pertama  adalah  melakukan
                 ujian  itu  kepada  karyawan  yang  saat  ini  melakukan  pekerjaan
                 tersebut.  Kemudian  kita  bandingkan  nilai  ujian  mereka  dengan
                 prestasi  mereka  saat  ini,  ini  adalah  validitas  bersamaan  (concur-
                 rent validation). Keuntungan utamanya adalah data prestasi telah
                 tersedia.  Kerugiannya  adalah  karyawan  tersebut  mungkin  bukan
                 dari pelamar baru (yang tentu saja merupakan orang yang mem-
                 buat  kita  tertarik  untuk  melakukan  ujian  penyaringan).  Karyawan
                 yang ada saat ini telah memiliki pelatihan langsung dan telah di-
                 saring oleh teknik seleksi yang kita miliki sekarang.
                      Validasi  prediktif  adalah  cara  kedua  dan  yang  lebih  dapat
                 diandalkan  untuk  memvalidasi  ujian. Di sini kita  melakukan  uji-
                 an  kepada  pelamar  sebelum  mereka  dipekerjakan.  Kemudian,
                 mempekerjakan  pelamar  ini  hanya  dengan  menggunakan  teknik
                 seleksi yang ada, bukanlah hasil dari ujian baru yang sedang kita
                 kembangkan.  Setelah  mereka  bekerja  beberapa  lama,  ukurlah
                 prestasi mereka dan bandingkan dengan nilai ujian mereka terda-
                 hulu. Kemudian, kita dapat menentukan apakah kita dapat meng-
                 gunakan  prestasi  mereka  untuk  memprediksikan  prestasi  kerja
                 mereka berikutnya. Dalam kasus pekerjaan seorang perakit, situ-
                 asi  idealnya  mungkin  melakukan,  katakanlah  Ujian  Pemahaman
                 Mekanis untuk semua pelamar. Kemudian, abaikan hasil ujian itu
                 dan pekerjakan perakit seperti yang biasa kita lakukan. Barangkali
                 enam bulan kemudian,  ukurlah  prestasi  perakit baru kita  (kuanti-
                 tas yang dihasilkan per jam , jumlah penolakan per jam) dan ban-
                 dingkan prestasi ini dengan nilai ujian Pemahaman Mekanis mere-
                 ka (seperti dalam langkah 4)


           134
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147