Page 203 - BAHAN AJAR MSDM PERUSAHAN By Jandry P. Z. Ratu Kadja, SE.,M.Si
P. 203
noleransi kinerja orang tersebut mulai saat ini, atau memecatnya.
Bagaimana Melaksanakan Wawancara Penilaian
Pertama-tama, persiapkan wawancara. Susun data. Pelajari deskrip-
si pekerjaan orang tersebut, bandingkan kinerjanya dengan standar, dan
tinjau ulang penilaian sebelumnya orang tersebut. Kemudian, persiapkan
karyawan tersebut. Berikan padanya paling tidak satu minggu peringatan
untuk meninjau kembali pekerjaannya, membaca deskripsi pekerjaan,
menganalisis masalah, dan mengumpulkan informasi dan komentar. Akh-
irnya, pilih tempat dan waktu. Temukan kesepakatan waktu yang saling
menguntungkan untuk wawancara dan sediakan waktu yang cukup bagi
keseluruhan wawancara. Wawancara dengan karyawan tingkat rendah
seperti pekerjaan klerk dan staf perawatan harus memakan waktu tidak
lebih dari satu jam. Wawancara dengan karyawan manajemen sering me-
makan waktu dua sampai tiga jam. Pastikan wawancara dilakukan di tem-
pat pribadi di mana kita tidak akan diiterupsi telepon atau pengunjung.
1.Bicara berdasarkan data kerja yang objektif. Gunakan contoh-con-
toh seperti ketidakhadiran, waktu tunda, catatan kualitas, lapor- an
inspeksi, daftar hadir, sampah atau sisa, pemrosesan pesanan,
catatan produktivitas, materi yang telah digunakan atau dikon-
sumsi, waktu pelaksanaan tugas-tugas atau proyek, kontrol atau
komentar pelanggan, produk yang dikembalikan, waktu pemros-
esan pesanan, tingkat persediaan/inventori dan akurasi, catatan
kecelakaan, dll.
2.Jangan terlalu pribadi. Jangan katakan, “Anda terlalu lamban mem-
buat laporan itu.” Sebagai gantinya, coba bandingkan kinerja sese-
orang terhadap standarnya. (“Laporan ini seharusnya secara nor-
mal diselesaikan dalam 10 hari.”) Sama juga, jangan bandingkan
kinerja seseorang dengan orang lain. (“Dia lebih cepat dari Anda.”).
3.Mendorong untuk bicara. Stop dan dengarkan apa yang sedang di-
katakan orang lain, ajukan pertanyaan terbuka seperi, “Apa yang
Anda pikir dapat kita lakukan untuk meningkatkan situasi?” Gu-
nakan kalimat perintah seperti “Teruskan,” atau “Katakan lebih
banyak.” Ulangi pertanyaan dari poin terakhir seseorang sebagai
sebuah pertanyaan, seperti, “Anda pikir Anda tidak mampu melak-
195