Page 83 - BAHAN AJAR MSDM PERUSAHAN By Jandry P. Z. Ratu Kadja, SE.,M.Si
P. 83
kuisioner terbaik sering berada di antara kedua ekstrem itu. Sep- erti
yang diilustrasikan dalam Gambar 3.5, sebuah kuisioner anal- isis
pekerjaan yang biasa dapat memiliki beberapa pertanyaan terbuka
(seperti “sebutkan kewajibanpekerjaan utama anda”) sep- erti juga
pertanyaan terstruktur (misalnya mengenai pengalaman yang
dibutuhkan)
Baik terstruktur maupun tidak, kuisioner memiliki pro dan kontra.
Kuisioner adalah cara yang cepat dan efisien untuk memperoleh informasi
dari sejumlah besar karyawan; hal ini lebih murah dari- pada
mewawancarai ratusan pekerja, misalnya. Namun, mengem- bangkan
kuisioner dan mengujinya (barangkali dengan meyakink- an pekerja
memahami pertanyaannya) dapat menjadi mahal dan memakan waktu.
• Observasi
Observasi langsung sangat berguna, terutama untuk pekerjaan
yang terdiri dari aktivitas fisik yang dapat diamati sebagai contoh, yaitu
pekerja perakitan dan petugas akunting. Di sisi lain observasi pada
umumnya tidak sesuai saat pekerjaan meminta banyak akti- vitas
mental (pengacara, insinyur perancangan). Juga tidak bergu-
na bila karyawan hanya sekali-kali terlibat dalam aktivitas penting,
seperti seorang juru rawat yang menangani gawat darurat. Dan
reaktivitas pekerja mengubah apa yang biasanya dilakukan karena kita
mengawasi, juga dapat menjadi masalah.
Para manajer sering menggunakan observasi langsung dan me-
wawancarai juga. Satu pendekatan adalah mengamati pekerja pada
pekerjaanitu selama siklus kerja penuh. (Siklus adalah waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikanpekerjaan itu; dapat satu menit untuk
pekerja lini perakitan atau satu jam, satu hari atau lebih lama untuk
pekerjaan yang lebih rumit). Di sini kita mem- buat catatan tentang
semua aktivitas pekerjaan. Kemudian, setelah mengakumulasikan
sebanyak mungkin informasi, kita mewawan- carai pekerja itu. Mintalah
orang itu menjelaskan hal yang tidak dipahami dan menjelaskan apa
aktivitas lain yang dilakukannya yang tidak kita amati. Anda juga dapat
mengamati dan mewawan-
75