Page 102 - PDF Compressor
P. 102
Oleh karena itu, wartawan-wartawan yang pertama lahir ketika
zaman kepemimpinan Julius Caesar (100-44SM). Waktu itu sudah
terdapat media bentukan pemerintah yaitu Acta senatus yang berisi hasil
rapat senat dan Acta Diurna yang berisi hasil rapat rakyat dan berita
lainnya. Para pemilik budak pada zaman itu menyuruh budaknya untuk
mencari informasi tentang apapun sesuai keinginan majikannya yang
nantinya dilaporkan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Merekalah
Diurnarii, wartawan pertama di dunia.
Terlepas kata mana yang akan digunakan, wartawan atau jurnalis,
keduanya memiliki makna yang sepadan, termasuk dalam konteks dunia
pers nasional. Setidaknya pengakuan yang sama terhadap kata tersebut
tercermin dari pengakuan masyarakat Indonesia terhadap dua organisasi
pencari dan pembuat berita di Indonesia, yakni Persatuan Wartawan
Indonesia (PWI) dengan Asosiasi Jurnalis Independen (AJI). Kedua
lembaga itu diakui sebagai tempat bernaungnya orang-orang yang
berprofesi sebagai pencari dan pembuat berita.
Selain kedua istilah tersebut, di Indonesia muncul juga reporter.
Dalam persepsi masa lalu antara reporter dengan wartawan atau jurnalis
berbeda. Reporter sering lekat dengan orang yang berprofesi pencari dan
pembuat berita, tetapi khusus untuk media elektronik, terutama televisi.
Sementara itu, wartawan atau jurnalis khusus untuk pencari dan
pembuat berita di media cetak. Namun, persepsi tersebut perlahan
menjadi lebur. Bahkan, ada juga yang mengkategorikan antara reporter,
wartawan, dan jurnalis sama artinya. Yang membedakan asal katanya.
Reporter berasal dari kata raport yang berarti melaporkan. Dulu, memang
seorang reporter ‚hanya‛ bertugas melaporkan peristiwa secara langsung
dari TKP (Tempat Kejadian Perkara) melalui pandangan mata mereka jika
laporan untuk radio atau kamera mereka jika laporan untuk televisi.
Namun, pada masa kini reporter pun melakukan kegiatan menulis berita
untuk dibacakan pada siaran berita radio atau televisi, bahkan untuk
media cetak.
Selain ketiga istilah tadi, muncul juga istilah fotograper dan
kamerawan. Wartawan, jurnalis, reporter, fotograper, dan kamerawan,
sama-sama bekerja di media massa dan mereka pun sama-sama
bersentuhan dengan pencarian berita. Namun, bidang pekerjaaan/profesi
fotograper lebih spesifik hanya mendokumentasikan kejadian dalam
bentuk foto-foto yang berkait dengan berita, kendati dalam pandangan
luas ada juga profesi fotograper untuk memoto model atau foto diri
untuk keperluan pribadi, seperti fotograper amatir. Hal yang sama juga
pada kamerawan, dalam konteks kegiatan jurnalistik, kamerawaran
memiliki tugas untuk mendokumentasikan kejadian yang berkait dengan
100