Page 103 - PDF Compressor
P. 103

berita dalam bentuk film. Walaupun dalam pandangan luas, muncul juga
                     istilah kamerawan dalam konteks film atau sinetron, bahkan kamerawan
                     amatir  untuk  mengabadikan  kegiatan-kegiatan  pribadi/keluarga,  seperti
                     film pernikahan dan lain sebagainya.
                            Masih dalam dunia media massa, dikenal juga profesi editor atau
                     redaktur.  Istilah itu berasal dar Bahasa Belanda dan Perancis  redacteur.
                     Kedua  profesi  ini  dalam  konteks  fungsional  di  media  massa  memiliki
                     tugas yang hampir sama; bahkan sama. Redaktur memiliki tugas utama
                     melakukan  pengeditan/penyuntingan  berita  hasil  penulisan  wartawan.
                     Pada media cetak, redaktur atau editing ini menyunting tulisan wartawan
                     sehingga  memenuhi  standar  yang  diinginkan  oleh  media  massa.  Pada
                     media  elektronik,  redaktur  atau  editor  tidak  hanya  menyunting  tulisan
                     wartawan, tetapi juga mengedit film yang merupakan pendukung tulisan
                     wartawan. Redaktur atau editing pun biasanya memiliki hak ‚istimewa‛
                     yakni  menyunting,  menerima,  dan  menolak  berita  yang  disodorkan
                     wartawan.
                            Dalam  menunjukkan  eksistensinya  dalam  dunia  media  massa,
                     wartawan  pun  sering  mendapatkan  julukan-julukan  unik,  baik  julukan
                     itu datangnya dari kalangan wartawan sendiri maupun dari masyarakat.
                     Julukan tersebut di antaranya: Ratu Dunia Tanpa Mahkota, kuli tinta, juru
                     warta,  juru  berita,  ahli  berita,  bahkan  akhir-akhir  ini  sesuai  dengan
                     perkembangan teknologi informasi lahir sebutan kuli disket, raja email,
                     dan sebagainya. Bahkan, James Gordon Bennet, pendiri surat kabar The
                     New  York  Herlad  menyebut  wartawan    sebagai  separoh  diplomat  dan
                     separoh  ditektif.  Dikatakan  diplomat  karena  wartawan  harus  pandai
                     bergaul  dengan  semua  orang;  dengan  berbagai  tipe  manusia  yang
                     berlainan sifat  dan karakter. Ditektif karena wartawann harus memiliki
                     nose for  news, penciuman berita yang tajam, sehingga dapat  mendeteksi
                     apa yang bakal terjadi (Lubis,1963:67).
                            Menurut  Adinegoro,  wartawan  ialah  orang  yang  hidupnya
                     bekerja  sebagai  anggota  redaksi  surat  kabar,  baik  yang  duduk  dalam
                     redaksi dengan bertanggung jawab terhadap isi surat kabar maupun di
                     luar kantor redaksi sebagai koresponden, yang tugasnya mencari berita,
                     menyusunnya,  kemudian  mengirimkannya  kepada  surat  kabar  yang
                     dibantunya;  baik  berhubungan  tetap  maupun  tidak  tetap  dengan  surat
                     kabar yang member nafkahnya (Sobur,2001:1010).
                            Pers  Nasional  dalam  persepsi  yuridis  juga  memberikan  batasan
                     tentang wartawan. Dalam Ketentuan Umum pasal 1 Undang-Undang No.
                     11  Tahun  1966  wartawan  didefinisikan  karyawan  yang  melakukan
                     pekerjaan  kewartawanan.  Yang  dimaksud  kewartawanan  adalah
                     pekerjaan/kegiatan/usaha    yang   sah   yang    berhubungan     dengan
                                                       101
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108