Page 34 - PDF Compressor
P. 34
adalah khalayak; banyak orang. Dampak negatif media massa yang tidak
beretika akan mempengaruhi khalayak ramai.
Dapak dari perilaku media massa yang tidak beretika, misalnya,
berisi atau menyiarkan pornografi/pornoaksi, sadism, menghina suku,
agama, ras, antar-golongan, memfitnah, dan tindakan buruk lainnya akan
dirasakan oleh banyak orang. Jika isi media massa tersebut berpengaruh
pada kognitif, afektif, dan konatif, maka orang yang akan ber-kognitif,
afektif, dan konatif buruk akan banyak; tidak satu dua orang. Bahkan, jika
respon yang dihasilkan pun tidak respon satu dua orang, tetapi respon
serempak dari khalayak. Mereka bisa berunjuk rasa, berdemo, bahkan
bertindak anarkis jika tidak berkenan dengan isi media massa. Oleh
karena itu, sangat penting media massa memiliki etika dan taat pada etika
tersebut.
Karena media massa berkait erat dengan pers, ketika berbicara
ketentuan-ketentuan, kewajiban-kewajiban, dan hal-hal lain yang harus
ditaati dapat dimaknai bahwa media massa memiliki tanggung jawab
untuk taat pada etika tersebut. Hal itu selaras dengan sistem pers
bertanggung jawab sosial (social responsibility). Dalam sistem ini, pers
diberikan kebebasan, tetapi tidak boleh melanggar aturan-aturan yang
sudah dibuat dan ‚disepakati‛, jika melanggar, maka pers harus siap
mempertanggungjawabkannya.
Dalam konteks sikap dan konsepsi media, sistem pers
bertanggung jawab sosial sejalan dengan Laporan Komisi Kebebasan Pers
Tahun 1947. Sistem pers tanggung jawab sosial dijadikan rujukan oleh
Komisi ini untuk melakukan serangkaian penelitian yang dibiayai Time
Inc. dan Encyclopedia Britannica inc. Komisi ini membuat laporan
berjudul Freedom of the Press: A Framework of Principle yang ditulis
William T. Hocking (anggota komisi). Dalam laporannya tersebut, Komisi
mengajukan lima syarat yang dituntut masyarakat modern dari pers
sebagai berikut:
Pertama, media massa harus menyuguhkan informasi yang
bernar, tidak bohong, akurat, dan cerdas. Media massa sudah komit
memiliki isi tiga hal: berita, opini, dan iklan. Kejujuran media massa di
32