Page 23 - PDF Compressor
P. 23

pelajaran tidak terbatas dari yang bersumber dari buku saja akan tetapi juga
              yang datang dari peristiwa-peristiwa tertentu sesuai dengan kurikulum yang
              berlaku.
                     Kriteria pemilihan materi pelajaran untuk PBI Sanjaya (2010: 211)
              adalah sebagai berikut:
              1.  Bahan pelajaran harus mengandung isu-isu konflik yang bisa bersumber
                  dari berita, rekaman video dan sebagainya.
              2.  Bahan yang dipilih adalah yang  bersifat familiar terhadap  siswa
                  sehingga setiap siswa dapat mengikutinya dengan baik.
              3.  Bahan yang dipilih hendaknya berhubungan dengan kepentingan orang
                  banyak sehingga terasa manfaatnya.
              4.  Bahan yang dipilih merupakan bahan  yang mengandung  tujuan  atau
                  kompetensi yang  harus dimiliki oleh  siswa sesuai kurikulum yang
                  berlaku.
              5.  Bahan yang dipilih sesuai dengan minat siswa sehingga mereka merasa
                  perlu mempelajarainya.

              E.  Tahapan-Tahapan Implementasi PBI

                     Seperti pendekatan pembelajaran lain, PBI juga memiliki tahapan-
              tahapan pelaksanaan yang hendaknya diikuti secara  selektif sehingga
              membuahkan hasil  yang berdaya guna. Tahapan-tahapan tersebut seperti
              dikemukakan oleh Sanjaya (2010: 214); Fogarty (dalam Rusman, 2010:243)
              adalah sebagai berikut:
              1.  Menyadari masalah, guru membimbing siswa pada kesadaran adanya
                  kesenjangan yang dirasakan oleh manusia atau  lingkungan sosial.
                  Sehingga siswa mampu menangkap kesenjangan yang terjadi dari
                  berbagai fenomena yang ada, yang mungkin lebih dari satu. Selanjutnya
                  guru  guru dapat memotivasi siswa agar menentukan salah satu yang
                  paling  pantas untuk  dikaji baik melalui  kelompok maupun  secara
                  individu.
              2.  Merumuskan masalah, tahap ini merupakan suatu yang sangat penting
                  sebab selanjutnya akan berhubungan dengan kejelasan dan kesamaan
                  persepsi tentang masalah dan berkaitan dengan data-data yang harus
                  dikumpulkan untuk menyelesaikannya. Pada tahap ini siswa diharapkan
                  mampu menentukan prioritas masalah sehingga tidak tumpang tindih
                  antara yang satu dengan yang lainnya.
              3.  Merumuskan hipotesis, langkah inipun tidak boleh ditinggalkan, karena
                  sebagai bagian tak terpisahkan dalam proses ilmiah. Siswa diharapkan
                  mampu menentukan sebab akibat terjadinya masalah sehingga dapat
                  diselesikan dengan baik.

                                               Pembelajaran dengan Model Problem. . . 11
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28