Page 195 - PDF Compressor
P. 195

Jakarta besok siang. Nggak penting banget acara ini sebenar-
                nya, pure protocol bullshit, mending gue tidur-tiduran di hotel
                nonton Roland Garros di TV. Atau paling nggak menemani
                Keara motret-motret ke manalah. Tapi yang ada selain terje-
                bak  di  acara  dinner  ini,  malah  sore  ini  gue  juga  jadi  korban
                Keara, dipaksa berpose di depan sederetan yacht yang sedang
                parkir di Tanjung Benoa.
                  ”Heh? Maksudnya?” kata gue tadi.
                  ”Iya,  lo  berdiri  di  sini,  yacht-nya  jadi  background,  terus  lo
                pasang tampang sengak gitu, seakan-akan lo keluarga Onassis
                dan itu yacht-nya semua punya lo.”
                  Gue cuma bengong. Anak ini kadang-kadang idenya terlalu
                berlebihan.
                  ”Kalau gue kasih lo bola buat dipegang gitu, bisa bagusan
                nggak tampang lo? Nggak tegang kayak mau di-pas foto gitu?”   193
                katanya sekarang, tersenyum bandel.
                  ”Sialan lo ya,” gue spontan tertawa.
                  ”Udah  ah,  nggak  asyik  lo,  minggir  aja  biar  yang  gue  foto
                pelabuhannya aja,” dia balas tertawa.
                  Gue suka bahwa minggu disiksa pekerjaan di Bali ini entah
                kenapa serasa seperti liburan karena elo, Keara.




                K e a r a


                Sial.  Sunblock  aku  bawa,  kamera  aku  bawa,  dua  lensa  aku
                bawa  (thanks  to  Ruly  yang  mau  menggotong-gotong  tas  ka-
                meraku  lagi),  baju  ganti  aku  bawa,  ekstra  bikini  pun  aku
                                                          39
                bawa, tapi dengan tololnya malah dramamine  nggak ada di


                39  Dramamine: obat anti motion sickness, di Indonesia dijual dengan merk Antimo.






        Isi-antologi.indd   193                                      7/29/2011   2:15:24 PM
   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200