Page 231 - PDF Compressor
P. 231

bah penerbangannya supaya bisa mengobrol—atau lebih—de-
                ngan Kim wannabe ini.
                  Harris Risjad yang ini, yang IQ points-nya sudah berkurang
                drastis sejak setahun yang lalu, buru-buru melangkah menuju
                gate, menyumbat telinga dengan earphone iPod untuk meng-
                hindari  kontak  dengan  siapa  pun. Yang  gue  butuh  sekarang
                cuma cepat-cepat naik pesawat, memesan Singapore sling seba-
                nyak mungkin, dan tidur begitu mendarat di Jakarta.
                  Singapore is shit for me these days. Karena di negara ini dulu gue
                sempat merasakan hanya berdua dengan lo, Keara, cuma gue dan
                lo dan ketololan dan kegilaan yang kita lakukan berdua.
                  Tiga hari melewati balapan F1 kemarin, sementara gue dan
                Ruly teriak-teriak seru, bersaing dengan suara desingan mesin
                di sirkuit Marina Bay itu, yang ada di kepala gue sebenarnya
                mengingat-ingat  apa  yang  sedang  kita  lakukan  tepat  pada   229
                waktu itu setahun yang lalu. Saat selesai practice session hari
                pertama, gue dan Ruly nongkrong bergabung dengan ribuan
                orang yang lain, menonton Daughtry di after-race concert, gue
                ingat  setahun  yang  lalu  kita  sedang  berbaring  di  lapangan
                Padang Stage karena konser Katy Perry batal, elo berbaring
                di perut gue dan kita menatap bintang. Di saat gue bersorak
                menyambut  Alonso  yang  berhasil  meraih  pole  position  di
                qualifying  race  di  hari  Sabtu,  dan  Ruly  mengumpat-umpat
                karena Lewis Hamilton yang dia pegang hanya berada di posi-
                si ketiga setelah Sebastian Vettel, gue ingat, Key, bahwa seta-
                hun yang lalu gue harus menyaksikan finish qualifying race itu
                lewat layar besar di Padang Stage karena elo sudah menggeret
                gue ke sana untuk nonton Travis.
                  Hari terakhir, Key, hari terakhir ketika Ruly terpaksa me-
                nraktir gue mabuk sampai mampus di salah satu bar yang gue
                juga lupa namanya karena dia kalah taruhan, gue ingat betapa








        Isi-antologi.indd   229                                      7/29/2011   2:15:27 PM
   226   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236