Page 290 - PDF Compressor
P. 290
Aku tersenyum. ”Ya nggak pa-pa sih. Kirain mau makan di
resto beneran secara lo udah telat banget makannya.”
”Eh justru karena udah lapar banget begini, gue milihnya
tempat makan yang udah jelas gue tahu rasanya,” Ruly balas
tersenyum.
Jadi apa yang dilakukan Keara Tedjasukmana yang lulus
dengan GPA 3.5 dari Stern ini? Sementara Ruly dengan la-
hap menikmati hidangan bento sederhana di depannya seperti
anak kecil yang kesenangan karena diizinkan orangtuanya ma-
kan fast food sebulan sekali, sebagian sisa kecerdasan yang ada
di dalam otakku dipakai untuk menahan diri agar tidak me-
natap dia penuh cinta, dan sebagian lagi dipakai untuk de-
ngan kreatifnya berusaha memaknai arti siang ini. Arti kenapa
Ruly tiba-tiba menjemputku tadi, do you believe bahwa selain
waktu di Bali dulu, ini pertama kalinya aku dan dia makan
288
berdua seperti ini di luar pakaian kerja kami? Ini juga perta-
ma kalinya Ruly menginjakkan kaki sendirian ke apartemenku
selain dulu banget waktu dia mengantarku dan menunggui
aku sampai sadar dari mabuk. Aku sedang mencari arti kena-
pa Ruly tidak sedikit pun membahas Denise sejak kami tadi
meninggalkan apartemenku. Memaknai kenapa Ruly tadi tiba-
tiba memegang tanganku dan menarikku lari-larian menembus
hujan dari mobilnya yang diparkir di dekat Starbucks menuju
tangga Setiabudi One, pertama kali dia memegang tangan ini,
walaupun genggamannya dilepas begitu ada atap yang melin-
dungi kepala kami dari hujan.
My Statistics for Business Control & Regression professor at
Stern would be so proud of me now. Notice the cynical tone,
ya.
”Lo tahu kenapa gue suka makanan tipe begini? Seperti
KFC, McD, Burger King, dan sejenisnya itu,” kata Ruly tiba-
Isi-antologi.indd 288 7/29/2011 2:15:31 PM