Page 22 - Teknik Pengolahan Pakan Berserat
P. 22

Gambar 6. Hijauan Pertanian Dan Perkebunan
                                       Dokumentasi: soegeng.wordpress.com, 2017

                  3.1  Pengertian Silage
                         Silase  adalah  awetan  segar  hijauan  makanan  ternak  baik  dari  hijauan
                  lapangan, limbah pertanian dan perkebunan maupun limbah industri yang diproses
                  dengan cara fermentasi asam laktat (anaerob) yang disebut juga “ensilase”. Hijauan
                  makanan ternak tersebut disimpan dalam keadaan segar (KA 60  – 70%) di dalam
                  suatu tempat yang disebut silo.
                         Selama  proses  ensilase  akan  dihasilkan  asam  laktat  yang  kemudian  akan
                  membuat  kondisi  hijauan  makanan  ternak  dalam  silo  bersifat  asam  sehingga
                  menyebabkan mikroba pembusuk mati (tidak dapat tumbuh dan berkembang). Hal
                  ini  menyebabkan  produk  pakan  silase  menjadi  awet (tahan  lama).  Proses  ensilase
                  akan berakhir setelah suasana menjadi asam (pH + 4.0).
                         Pada  proses  pembuatan  pakan  silase,  bakteri  asam  laktat  berperan  dalam
                  proses  ensilase  dengan  memanfaatkan  kadar  gula  terlarut  sebagai  asupan  energi
                  untuk  melakukan  aktifitas.  Kekurangan  kadar  gula  terlarut  menyebabkan  bakteri
                  asam  laktat  menggunakan  zat-zat  lain  yang  terkandung  dalam  hijauan  sebagai
                  sumber  energi.  Hal  ini  akan  menyebabkan  berkurangnya  nilai  nutrisi  hijauan
                  tersebut.
                         Upaya  yang  dapat  dilakukan  agar  proses  ensilase  berjalan  optimal  perlu
                  dilakukan  penambahan  aditif.  Disamping  itu,  penambahan  bahan  (zat)  aditif
                  bertujuan    agar  suasana  asam  dalam  silo  cepat  tercapai  (pH  4.2),  sehingga
                  kerusakan bahan silase dapat dihindari, karena asam yang cukup dapat menghidari
                  pertumbuhan  bakteri  yang  tidak  dikehendaki.  Disamping  itu  pemberian  zat  aditif
                  dapat meningkatkan kualitas fermentasi silase.
                         Zat  aditif  yang  umum  digunakan  seperti  bahan  pakan,  molases,  asam,
                  enzim,  urea,  ammonia,  dan  inokulan.  Molases  merupakan  salah  satu  bahan  aditif
                  yang mampu mengurangi kerusakan bahan kering silase terutama karbohidrat mudah
                  larut.  Sedangkan  bakteri  asam  laktat  secara  alami  ada  ditanaman  sehingga  dapat
                  secara otomatis berperan saat fermentasi. Namun penambahan bakteri asam laktat
                  dalam  proses  fermentasi  bertujuan  agar  pertumbuhan  cepat,  fase  lag  singkat  dan



                                                                                           14
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27