Page 17 - Eko Daryono - Koneksi Antar Materi Modul 1.4
P. 17

menilai  apa  adanya  tanpa  memperhatikan  faktor  seperti  tanggung  jawab  dan  sebagainya.  Saya  juga  merasa  bangga
                 bahwa mereka ternyata peduli dengan apa yang telah saya lakukan serta berani menyampaikan pendapatnya

             2.  Saat Menggali Informasi Mengenai Kebutuhan Dasar
                 Saat  menggali  informasi  mengenai  kebutuhan  dasar  dari  murid  yang  melanggar  keyakinan  kelas  saya  dapati  fakta

                 bahwa kebanyakan mereka karena kurang mendapat kasih sayang dan perhatian saat berangkat dari rumah, karena
                 faktor kesibukan kerja orang tua, keutuhan dan keharmonisan keluarga serta kondisi sosial ekonomi. Jadi mereka ingin
                 lebih diperhatikan saat bersama guru di sekolah, bukan sebaliknya justru dimarahi.
                 Perasaan saya : Saya merasa terharu atas kondisi yang mereka alami dan lebih memperhatikan aspek-aspek dalam diri

                 siswa yang kadang tidak terkait langsung dengan kondisi sekolah

             3.  Saat Melaksanakan Segitiga Restitusi
                 Saat melaksanakan segitiga restitusi, tanggapan murid ternyata sangat positif. Mereka merasa lebih dihargai karena
                 diperlakukan  bukan  sebagai  “pembuat  masalah”,  lebih  diperhatikan  karena  diajak  berbicara  dari  hati  ke  hati,  dan

                 merasa lega karena mendapatkan solusi atas permasalahan yang dialami. Dampaknya hubungan antara murid dengan
                 saya menjadi lebih dekat dan mereka sangat respek kepada saya. Kebanyakan anak-anak secara sadar merubah sikap
                 setelah  menjalani  tahapan  segitiga  restitusi,  misal  yang  semula  sering  tidak  mengerjakan  tugas  menjadi  rajin,  yang

                 semula sering datang terlambat mulai disiplin hadir tepat waktu
                 Perasaan saya : Saya merasa senang karena penerapan segitiga restitusi membawa dampak positif terhadap murid

             4.  Saat Melaksanakan Keyakinan Kelas
                 Penyusunan  keyakinan  kelas  memang  telah  dilaksanakan  sesuai  dengan  tahapan  yang  melibatkan  kolaborasi  dan

                 komitmen semua warga kelas, namun dalam praktik pelaksanaanya belum optimal karena untuk mewujudkan budaya
                 positif di kelas/sekolah memang membutuhkan proses serta harus sering kali diingatkan.
                 Perasaan saya : Saya semakin termotivasi untuk terus menerus mengingatkan murid tentang keyakinan kelas melalui
                 pembiasaan serta keteladanan yang saya internalisasikan selama proses pembelajaran
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22