Page 18 - Eko Daryono - Koneksi Antar Materi Modul 1.4
P. 18

Hal yang sudah baik dan hal yang perlu diperbaiki terkait pengalaman dalam penerapan konsep-konsep Budaya Positif


          Hal yang sudah baik :
             1.  Nilai-nilai  kebajikan  atau  budaya  positif  seperti  Budaya  5  S  (Senyum,  Salam,  Sapa,  Sopan,  Santun),    Budaya  7  K
                 (Keimanan,  Keamanan,  Ketertiban,  Kebersihan,  Keindahan,  Kerindangan  dan  Kekeluargaan)  sudah  sejak  lama  sudah
                 berkembang di sekolah bahkan direalisasikan dalam program nyata, misalnya : menyambut kedatangan siswa, saling

                 bertegur sapa, program Jum’at bersih, program ibadah jamaah dan sebagainya).
             2.  Kolaborasi semua warga sekolah dalam proses menyusun keyakinan kelas dengan kegiatan curah pendapat terlaksana
                 secara aktif.

             3.  Komitmen bersama semua guru untuk melaksanakan kegiatan pendisiplinan positif khususnya dalam bentuk restitusi
                 dengan melaksanakan segitiga restitusi.

          Hal yang perlu diperbaiki (di masa depan) :

             1.  Komitmen warga sekolah khususnya murid untuk melaksanakan keyakinan kelas yang sudah disepakati dan bahkan
                 ditandatangi Bersama.
             2.  Tanggung jawab bersama guru dan murid untuk saling mengingatkan adanya keyakinan kelas.

             3.  Masih adanya pemahaman dibenarkan memberikan hukuman jika murid dipandang “keterlaluan”.
             4.  Langkah  guru  dalam  menanamkan  nilai  kepada  murid  (motivasi  intrinsik)  bahwa  mereka  melakukan  disiplin  positif
                 bukan untuk menghindari hukuman atau memperoleh penghargaan, namun untuk menghargai dirinya sendiri dan orang
                 lain.



           Posisi kontrol manakah yang paling sering saya pakai sebelum dan sesudah mempelajari modul serta perasaan saya saat itu

          Posisi kontrol sebelum mempelajari modul:

               Posisi Kontrol : saya cenderung menerapkan posisi kontrol sebagai teman dan pemantau, dan kadang kala untuk kasus
               yang saya pandang “sangat keterlaluan” saya mengambil posisi penghukum dan kasus yang kategori “keterlaluan” saya
               memposisikan diri sebagai pembuat rasa bersalah.
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23