Page 75 - E-MODUL KIMIA PANGAN DAN GIZI 2024
P. 75

BAB 3 ANALISIS KOMPONEN




                                                   ZAT GIZI









             Perhitungan kadar dari metode oksidasi dengan larutan ferrisianida alkalis
             dapat dilakukan dengan :

                  Menimbang  jumlah  endapan  dari  senyawa  kompleks  yang  dihasilkan

                  pada penambahan ZnSO4 setelah terbentuk ferrosianida
                  Menentukan  jumlah  I2  yang  dibebaskan  dengan  titrasi  natrium

                  thiosulfat standar dengan indikatir amilum. Tiap mL larutan thiosulfat

                  standar  <->  jumlah  gula  pereduksi.  Titik  akhir  titrasi  saat  tepat
                  hilangnya  warna  biru  dari  kompleks  ion-amilum.  Menentukan  jumlah

                  ferrosianida yang terbentuk (K4Fe(CN)6) dengan titrasi Ce(SO4)2 dengan
                  indikator pp atau diukur secara kolometri (spektroskopi UV-vis)

                  Mengukur ferrisianida sebelum tereduksi dan sesudah tereduksi dengan

                  cara  titrasi  dengan  gula  pereduksi  standart  dengan  indikator  asam
                  pikrat atau metilen biru.




             C. Metode Iodometri
             Tujuan uji untuk menghitung kadar gula pereduksi aldosa. Prinsip yaitu, iodin

             dalam alkalis dapat bereaksi menjadi hipiodida. Hipoiodida cenderung lebih

             mengoksidasi  gula  pereduksi  aldosa  dibandingkan  ketosa.  Sampel
             ditambahkan iodin encer kemudian NaOH (untuk suasana basa), diasamkan

             dengan HCl atau H2SO4. Kelebihan iodin dititrasi dengan larutan thio standar
             dengan indikator amilum. Persamaan reaksi :




























     63
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80