Page 31 - MODUL PEMBELAJARAN EKONOMETRIKA
P. 31

BAB 5

                                             SEPUTAR REGRESI LINIER


               A. Skala dan Unit Pengukuran

                       Pada penelitian empiris beberapa variabel sering memiliki denominasi yang sangat banyak. Sebagai
               contoh, umumnya GDP suatu negara memiliki denominasi dalam miliar atau triliun. Begitu juga halnya dengan
               gaji, jumlah populasi, kapitalisasi pasar, dsb.Jika data semacam ini digunakan secara apa adanya maka akan sangat
               mungkin sekali apabila kita memiliki model regresi di mana koefisien-koefisiennya memiliki digit yang banyak.
               Meskipun tidak bersifat bias (regresi adalah valid), sepanjang spesifikasi telah dilakukan dengan benar, namun
               untuk tujuan keramahgunaan (user friendly) kadang diperlukan suatu penskalaan kembali (rescaling). Dengan
               rescaling diharapkan interpretasi terhadap hasil penelitian menjadi lebih mudah dilakukan dan nyaman.
                       Kesimpulan pertama yang dapat diambil dari perubahan skala adalah bahwa hal itu tidak akan mengubah
               hasil penelitian dalam aspek apa pun. Perubahan skala hanya mengubah cara membaca/menginterpretasikan hasil
               regresi, bukan esensinya. Di sini akan dibahas dampak rescaling terhadap variabel terikat dan bebas.Perubahan
               skala pada masing-masing tipe variabel membawa implikasi tersendiri dandiperlukan suatu kehati-hatian agar
               dapat dilakukan dengan benar. Jika rescaling dilakukan pada variabel terikat, maka perubahan akan terjadi pada
               seluruh koefisien model regresi. Sebagai ilustrasi, misalnya kita melakukan regresi atas pengeluaran investasi
               barang modal perusahaan (CAP) terhadap ukuran perusahaan (SIZE) dan tingkat pengembalian terhadap ekuitas
               (Return  On  Equity;  ROE),  Jika  semula  kita  mengukur  pengeluaran  investasi  dalam  jutaan  rupiah  dan
               mengubahnya  menjadi  miliaran  rupiah,  maka  hasil  reestimasi  dari  variabel  yang  ditransformasi  dapat
               diinterpretasikan. Dengan perkataan lain, koefisien setelah rescaling adalah 1/1.000 nilai semula. Selanjutnya, jika
               rescaling dilakukan hanya pada variabel bebas maka perubahan koefisien hanya terjadi pada variabel itu sendiri.
               Masih  dengan  menggunakan  contoh  di  atas,  jika  semula  ROE  diukur  sebagai  suatu  desimal  kemudian
               ditransformasikan menjadi persentase, maka reestimasi model dapat diinterpretasikan.

               B. Pilihan Bentuk Fungsional
                       Untuk tujuan penelitian tertentu, pemodelan dengan bentuk linier seperti yang diuraikan di atas mungkin
               tidak lagi memadai. Untuk keperluan ini, model mungkin perlu dispesifikasikan dalam bentuk fungsional lain
               Dalam ekonometrika terdapat dua jenisbentuk fungsional, yakni
                   1.  Bentuk fungsional yang secara intrinsik liner atau linier dalam parameter. Bentuk fungsional seperti im
                       dapat diestimasi oleh OLS.
                   2.  Bentuk  fungsional  yang secara  intrinsik  nonlinier  atau  nonlinier  dalam  parameterBentuk  fungsional
                       seperti ini tidak dapat diestimasi oleh OLS.
                       Beberapa spesifikasi sebenarnya memiliki bentuk fungsional yang secara intrinsik adalab linier (liner
               dalam parameter) Bentuk linier dalam parameter ini mungkin sekilas tidak akan terlihat. Dengan transformasi
               tertentu seperti mengambil log dan inverse bentuk linier akan lebih terlihat. Beberapa contoh bentuk fungsional
               tersebut misalnya
                   a.  Polinomial
                                                  =    +       +       + ⋯ +       +   
                                                                 2
                                                                              
                                                         1
                                                              2
                                                                            
                                                    0
                   b.  Log linier
                                            (  ) =     +        (   ) +        (   ) + ⋯ +        (   ) +   
                                                                    2
                                                     1
                                                                                     
                                                                2
                                                                                
                                                          1
                                                 0
                   c.  Eksponensial
                          =         1    1  +        
                                       

                   d.  Resiprokal
                                                     Y=          1
                                                           0 +    1    1 +   2    2 +⋯+            +  
                                              Yang dapat dimodifikasi lebih lanjut menjadi
                                                1
                                                 =     +       +       + ⋯ +       +   
                                                     0    1 1   2 2            
                                                           28
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36