Page 106 - 9 dari Nadira
P. 106
Geilo ,§. Chudori
gerak bibir Nadira.
"Aku menemukan buku harian I bu ... ," Nadira
mengulang kalimatnya.
Tara terdiam beberapa lama sebelum memberikan
reaksi.
"Kapan?"
"Dua tahun yang lalu, kami s e dang membongkar
gudang .. ."
Tara akhirnya duduk tepat di sebelah Nadir a.
d
"Sudah i baca?"
"Ya .. ."
Sunyi. Tara memandang sepatunya.
"I bu menyebut-nyebut seuntai tasbih ... "
"Seuntai apa?"
"Tasbih, seuntai tasbih ... •
"Oh ... "
Mereka terdiam lagi.
"Menurut catatan harian lbu, tasbih itu diperoleh dari
Kakek Suwandi. . ."
"Ya?"
"I bu selalu merasa tenang memegang tasbih itu .. ."
Tara masih diam menanti kalimat berikutnya.
"Aku ... aku pernah melihat tasbih itu .. ."
Tara menunggu lanjutan kalimat Nadira. Tapi kalimat
nya tertahan se g u mpal ludah.
"Warnanya cokelat..., mungkin dari kayu. Atau bahan
semacam kayu berwarna redup, mungkin warna yang bisa
membuat I bu tenang .. ."
"Kamu tahu bukan warnanya yang membuat dia
tenang."
"Y M as ... "
a,
"Kamu Ii hat i mana, Nad?"
d
99