Page 111 - 9 dari Nadira
P. 111
'fasbih
lelaki di dunia mengerut dan tak berdaya, karena penisnya
sudah lebih mi rip buah terung yang layu dan bergelayut sia
sia. Pada tahap ini, mereka merasa kelelakian mereka sud ah
mulai dipertanyakan.
Nadira menatap wajah Bapak X . Wajah lelaki berusia
6 2 tahun itu telah terpampang di berbagai media. Entah
bagaimana, Bapak X selalu tersenyum menunjukkan rang
kaian gigi putihnya setiap kali kamera mengarah padanya.
Seolah tak ada yang lebih membuatnya bangga daripada
tertangkap dan disorot oleh berbagai kamera televisi. Tetapi
dia hanya ingin diwawancarai oleh satu orang.
·Nadira Suwandi .. ."
Suara Bapak X berat, berirama seperti seorang pe
nyanyi. D i a menatap Nadira. Dan Nadira memandangnya
tan pa rasa takut.
·Akhirnya saya mendapatkan anugerah yang sudah
lama saya inginkan," Bapak X memejamkan matanya, se
perti menikmati kehadiran Nadira. Nadira berusaha tidak
terpengaruh oleh gaya teatrikal Bapak .
X
Nadira memotret seluruh kehadiran Bapak X . Tinggi
180 sentimeter; tubuh atletis yang sudah pasti dipelihara
oleh peralatan gim dan berbagai vitamin dan nutrisi; ram
but berombak perak; dan w a j ah yang penuh bilur-bilur yang
sudah dipastikan kena tonjok orang-orang yang marah
padanya.
·Apa yang bisa saya bantu, Nadira?"
Nadira mengeluarkan notes dan bolpennya.
Bapak X tertawa lembut. Nadira mengangkat wajahnya.
·Kenapa?"
·setul kata orang. Kau wartawan yang tak suka meng
gunakan tape recorder kalau tak terpaksa ... "
"Saya ingin bertanya tentang masa kecil Anda."
Bapak X tertawa kecil, nyaristak mengeluarkan suara.
104