Page 113 - 9 dari Nadira
P. 113
'fasbih
"ltu penting. Sangat, sangat penting. Kamu perempu
an istimewa. Yang sudah menuliscerita pendek se j ak kecil,
dan mempunyai duaorangkakakyangpasti merasamenjadi
bayang-bayangmu ... Saya tebak, pasti kakak perempuanmu
bukan kakak yang menyenangkan. Dan saya yakin, seumur
hidupmu, kamu adalah sosok yang g e l isah."
Nadira merasa aliran darahnya berhenti seketika.
"Keluarga saya baik-baik saja, kakak-kakak saya sangat
mendukung saya," Nadira mencobatenang. "Saya ingin tahu
tentang ibu Anda ... "
"I bu ... ," tiba-tiba saja senyum Bapak X hilang, "yang
mengambil semangkuk cabe rawit giling dan menyemirnya
ke mulutku waktu saya masih berusia tujuh tahun ... "
Bapak X menggosok-gosok bibirnya sendiri, memper
lihatkan bagaimana ibunya memborehkan cabe rawit giling
ke mulutnya. Nadira menunduk dan berpura-pura sibuk me
nulis agar dia tak terpengaruh.
"In i a d a I ah hukuman ji ka say a melontarkan kata yang
tak senonoh ... Waktu saya berusia sembilan tahun, dan
saya terlambat pulang sekolah, lbu mengikat saya di tiang
rumah belakang ... Codet di jidat saya ini? lbu melempar
sebuah piring, karena saya tidak menghabiskan makan
Slang saya ...
.
.
Nadira terdiam. Bapak X memandangnya dengan raut
puas. karena merasa membuat Nadira tak mampu berdebat.
i
Nadira mengamb l catatannya, dan mengumpulkan
segala kekuatannya, • Jadi karena masa kecil Anda yang
buruk, Anda mempunyai dorongan untuk membunuh s e tiap
perempuan yang sudah berusia senja; yang memiliki anak
lelaki tunggal seperti Anda ... ?#
"Saya ingin membantu anak-anak lelaki yang disiksa
ibunya sendiri. .. ," Bapak X menggosok-gosok tangannya
106