Page 116 - 9 dari Nadira
P. 116

beilo g,.  Chudori





                 ruang serse. Bapak X tahu betul, Nadira kini tengah mem­
                 bayangkan kembali posisi ibumya saat pertama kali ditemu­

                 kan dalam keadaan tak bernyawa.
                       "Ceritakan  bagaimana  l<akakmu  yang  kau  benci  itu
                 menjerit, melengking ... , dan kau pastilah anak yang selalu

                 harusmembereskan semua persoalan keluargamu ...  ; Bapak
                 X  menyeringai  kernbali.  Bapak  X  tampak terlalu  percaya

                 diri. Perlahan dia menyentuh jari-jari Nadira. Dan seperti
                 disetrum listrik, Nadira tersentak. Darahnya mendidih.
                       "Ada  apa?"  tanya Ray yang sudah  melesat  ke dalam

                 ruangan. Suaranya seperti godam palu yang siap memecah­
                 kan batok kepala Bapak  .
                                               X
                       "Tidak  apa-apa ... ;  Nadira  menjawab  sembari  mene­
                 nangkan dirinya sendiri. Dengan matanya, dia meminta Ray

                 kembali  ke ruangan  sebelah  agar  dia bisa menyelesaikan
                 wawancar any a.
                       "Pokoknya  kalau  kamu  menyentuh  Nadira,  sekali

                 saja ...  ;  Ray  menggebrak  meja  hingga  jantung  Nadira
                 hampir  loncat  ke  leher,  " a w a s ! "  Ray  menatap  Bapak  X

                 selekat mungkin;  nyaris seperti seekor  harimau yang siap
                 mengganyang mangsanya.
                       Bapak X,  nampaknya sudah terbiasa dengan temper a­

                 men  Ray,  mengangguk.  Memperlihatkan  kepatuhan  yang
                 mengagumkan.

                       "Nadir a akan utuh."
                       Ray keluar dari ruangan serayas e kali lagi menghunjam-
                  kan pandangan yang menikam pada Bapak X.

                       Nadira kernbali pada posisi semula: wartawan.
                       "Kenapa semua korban Anda berinisial huruf M?"

                       "Kamu  cerdas. ..  pasti  sudah tahu jawabannya.  Ray,
                 serse yang sangat melindungimu itu, pasti sudah mernberi
                  arsipku padamu."


                                                   109
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121