Page 160 - 9 dari Nadira
P. 160

beilo §.  Chudori





                 awalnya b e k e rj a   di majalah Tera. Dia pernah mewawan­
                  carai  Gilang.  Entah  bagaimana,  aku  mendapat  k e s a n ,
                  Nadira  agak  khawatir  dengan  m a s a   depan  hubungan

                  Nina dan Gilang.
                        " J a d i,  se t e l a h   p e st a ,  kalian  langsung  kembali  ke

                  N e w   York?" tanya  Bram  dengan  ceria,  sementara  Nina
                 mengambilkan  potongan  empek-empek  ke  piring  ca/on
                 suaminya. Arya sangat menyukai e m p ek - em            p e k  / e n j e r an­
                  terutama jika digoreng hingga renyah. Karena itu d ia   me­

                 lotot melihat Nina meraup semua potongan empek-empek
                 yang renyah itu kedalam mangkuk Gi/ang. T a p i   kelihatan­
                 nya d ia   tak bisa apa-apa, karena hari ini adalah hari untuk

                  Nina dan Gilang Sukma.
                        "Kami akan keSolodan Y o g y a  du/u karena ada latihan
                  d en g a n   para penari ... •

                        "Oh. ..  R
                        "Gilang membuatt a f si r  tentang P a n j i  Sem  i  rang, Y a h  ...  ,  •
                 kata  Nina  d e n gan  bangga  sambil  menuangkan  cuka  ke

                  dalam mangkuk Gilang.
                        " O h ,  itu cerita yang betu/-betu/ mencuri waktu tidur
                 saya  ...  , • aku tiba-tiba  s a j a   berseru dan  melupakan  kera­
                 guanku terhadap Gilang.

                        "Terutama k e t i k a   di sebuah pagi Candra Kirana men­
                 jelma menjadi seorang P a n j i  ... , ·Nadir a juga tiba-tiba ber­

                 gairah. Bukan karena Gilang, tetapi Nadir a memang se/a/u
                 bergairah pada cerita-cerita klasik. " J u d u l n y a   a p a ,  Mas?·
                        " K irana. J u d u / n y a   Kirana, Nad. •
                        "A   very beautiful choice of title,• Nadira mengangguk.

                       Arya  mengunyah-ngunyah  empek-empek  sambi/
                 m e n d e l i k   melihat  aku  dan  Nadira  tiba-tiba  seperti  'b e r­
                 khianat' d a n   m e n y e berang ke pihak 'musuh'.

                        " Y a ,  sa y a   mengambil taisir Jawa, karena secara geo­
                 g r a fis    ini c e r i t a   tentang k e r a j a a n   Daha d a n   K e d i r i .  S a y a
   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165