Page 184 - 9 dari Nadira
P. 184
beila g,. Chudori
puan dengan jejak air mata di pipinya itu, menghadang. D i a
mencengkeram tubuhku. Biarkan dirimu m en j a d i P a n j i .
Oh, betapa aku merindukannya.
NWahai matahari yang melahirkan pagi
S u r y a yang mengungkap seorang panji
Jangan se g e r a datang,
Biarkan ma/am tetap b er j e l a g a
Kita m en j a d i soso tanpa nama»
D i a menolak Kirana. D i a ingin berenang dalam tubuh
Panji. Aromatubuhnya kembali menguasai hidungku. Cam
puran aroma jeruk dan daun Surga. Seluruh syarafku macet
hanya karena sergapan yang begitu cepat, keras. dan efektif.
Jari-jarinya menyusuri s e tiap jengkal tubuhku. Aku lumpuh
tak bergerak. Dan kekasihku Sang Pangeran terasa semakin
jauh ...
***
Baju-baju, sepatu, lukisan, televisi, lemari es. alat dapur,
dan semua buku-buku itu sudah masuk ke dalam puluhan
kardus. Tetapi buku-buku itu ... Apakah dia akan membawa
Das Kapital? Siapa pemilik Death in V e n i ce karya Thomas
Mann? Niko atau Nadira? Lalu siapa yang akan membawa
semua kumpulan cerita J.D. Salinger? Mereka membelinya
bersama-sama ketika sedang berhenti di sebuah toko buku
kecil di Amsterdam. Lalu buku f o t o Henri Cartier-Bresson
yang mereka beli di Shakespeare & Co di Paris? Siapa yang
akan membawa cangkir kopi dengan w a j ah Samuel Becket
yang dibeli di Dublin itu? Dan buku Things Fall Apart yang
ditandatangani oleh Chinuai Achebe yang mereka temui
177