Page 181 - 9 dari Nadira
P. 181
�irana
"Kamu berhak mendapatkan rumah ini:
Nadira menggelengkan kepala, "Aku hanya ingin Jodi:
"Saya tak tahu apakah saya juga akan tinggal di sini,"
Niko menggumam dan melanjutkan membereskan ransel;
memasukkan tiket dan beberapa pernak-pernik kecil,
"mungkin ya, mungkin tidak ... "
Nadira masih mengaduk-aduk sup u n garian Goulash
H
yang semula diduga telah membuat matanya begitu panas.
Kini air mata menitik. Nadira mematikan api, sup Goulash
belum beres. Tetapi dia sudah tak mungkin meneruskan ke
giatannya. Nadira duduk di hadapan suaminya. Suaminya
yang begitu dicintainya pada awal perkawinan mereka.
"Kita tidak harus berpura-pura pedih," kata Niko sam
bil melirik Nadirayangtengah mengusir air matanya dengan
usapan yang kasar.
• Jelaskan pada saya, apa yang sebetulnya terjadi? Apa
R
kah kamu akan segera mengawini i ma?"
"Saya hidup dalam kebohongan. Kamu pernah tidur
dengan suami kakakmu!"
Nadira terpana.
"Kau baru saja berbincang dengan Yu Nina .. :
"Tak penting siapa narasumbernya. Gilang Sukma ada
lah tokoh terkemuka, setiap perempuan yang ditidurinya
akan diketahui publik."
• Aku tidak pernah tidur dengan Gilang:
Niko memandang wajah Nadira.
"ltu tidak benar, Niko."
"Bagaimana caranya saya harus percaya padamu?"
"Karena aku tidak menghormati apa yang dilakukan
Gilang pada perempuan, Niko.·
Niko memandang wajah istrinya dengan sangsi.
" l n i bukan pembelaan diri, Niko. l n i fakta."
174