Page 185 - 9 dari Nadira
P. 185

�irana





                dalam sebuah acarasastradi Dublin? Bukankah tandatangan
                itu bertuliskan:  T o  Nadir  a and N i k o ,  two interesting p e o p l e


                f r o m   Indonesia .
                      Nadira sulit memutuskan. Karena sesungguhnya diatak
                suka menginjakkan kaki di tanah orang. Kecuali  kebodohan
                yang pernah terjadi beberapa tahun silam ketika dia berada

                di  studio  Gilang  Sukma,  hingga  seluruh  dunia  langsung
                menuduhnya  dia  sudah  tidur  dengan  suami  kakaknya.
                Tuduhan k e j i itu akan menghantui Nadira seumur hidupnya.

                Tapi  hanya  Nadira-dan  ibunya  di  Surga-yang  percaya,
                Nadira  tak  akan  melakukan  tindakan  yang  menurunkan
                harkatnya. Karena itu, Nadiraj uga memutuskan untuk tidak

                akan berebut harta.
                                                          D
                      Niko juga nampak tak peduli.  i a   hanya ingin bebas.
                                              Z
                      "Nik ... Franny and  o ey     ? M
                      "Ambil..."
                      ·On the Road?"
                      "Ambil."

                      "Kumpulan drama Samuel Beckett?"
                      Niko  menghampiri  Nadira,  meraih  kedua  bahunya,
                "Nadira ...  ,  ambil  seluruh  isi  perpustakaan  ini.  Kamu  tak
                mau mengambil rumah ini, jadi palingtidak ambillah semua

                isinya ...  ,  bahkan  kursi  kesayanganmu itu, seharusnya kamu
                bawa."

                      Nadira  merasa  matanya  kembali  panas.  Kursi  itu
                khusus dipesan  Niko ketika  Nadira baru  melahirkan  Jodi.
                Saat  itu  Niko merasa  Nadira  mernbutuhkan  sebuah  pojok
                yang  nyaman  untuk  menyusui  Jodi.  Tetapi  Nadira  tak

                ingin  menangis  di  depan  mantan  suaminya.  Kamu salah.
                S e betulnya kita masih sating mendntai. Hanya kamu ter­
                lalu mendntai dirimu,  dan aku tak c u k u p   untuk menam­

                pung egomu yangjauh lebih /uasdaripada negeri ini.
                      Nadira  memasukkan  semua  buku-buku  itu  dan  men-


                                                   178
   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190