Page 189 - 9 dari Nadira
P. 189

SEBILAH  PISAU


































                SUDAH dua jam.  Rapat i n i   belum juga selesai. Aku selalu
                heran  melihat  kemampuan  reporter  dan  redaktur  untuk

                berceloteh tak berkesudahan. Mi rip burung cucakrawa yang
                baru minum obat  perangsang. Tidakkah  mereka tahu:  se­
                makin banyak mereka berbicaria, semakin dungu wajah me­

                reka? Misalnya Yosrizal, inilah yang biasa dia lakukan ber­
                sama Andara.
   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194