Page 191 - 9 dari Nadira
P. 191
�ebiloh Pisou
lam novel Buddha of u b urbia karya Han if Kureishi. Pernah
S
juga satu kali, ketika Yosrizal mulai bertengkar di dalam
i
rapat, perempuan n i mengeluarkan komik Lat, dan dia ter
tawa sendiri.
Nadir a mempunyai dunianya sendiri.
Dan aku tak pernah berhasil meraba isinya.
***
Aku bertemu dengan Nadira Suwandi tahun 1989. D i a
meluncur i hadapanku sebagai sosok yang memasuki dunia
d
jurnalisrne dengan pen uh daya hidup. i a perempuan muda
D
yang segar; berambut ikal panjang (yang agak jarang disisir,
tapi selalu cukup rapi untuk digerai hingga menyentuh
bahunya); malas berdandan seperti lazimnya wartawan pe
rempuan lainnya di dunia media berita (keruali seulasbedak
ti pis dan polesan ginru yang samar-samar, nyaris berwarna
seperti bibirnya). Hari pertama di m a j alah Tera, Nadira
mengenakan jins dan kemeja putih. D i a menyandang se
buah ransel dari bahan jins yang sudah memudar yang pe
nuh dengan buku-buku. Mungkin Nadira menyangka ma
jalah Tera adalah sebuah kampus. Tetapi se j ak hari pertama
184