Page 190 - 9 dari Nadira
P. 190
beila 1D· Chudori
Biasanya kalau kedua redaktur dungu itu sibuk ber
debat tentang laporan utama apa yang layak, Tara akan
menengahi mereka. Tara memang cocok jadi wasit. Dia
punya obsesi terhadap filsa f a t "win-win solution". Nama
tengahnya memang Utara "win-win solution· Bayu, karena
setiap problem di kantor ini selalu diselesaikannya dengan
"menyenangkan semua pihak".
Aku hampir mati karena bosan. Rapat antara desainer
dan bagian tata letak dan ilustrator majalah Tera biasanya
tak banyak c ingcong. Tidak seperti rapat redaksi yang bi
cara kesana-kemari tak jelas ujungnya; atau saling pamer
pengetahuan ("menurut info dari sumber saya, akan ada
merger dua perusahaan raksasa itu .. .") ; saling pamer nama
nama terkenal ("tapi Menteri A kemarin telepon saya dan
membantah tuduhan itu: Menteri B siang ini mengajak saya
makan siang.").
D i antara acara pameran itu, aku selalu memperhatikan
satu oosok yang tak banyak bicara. Setelah mengajukan usul,
biasanya dia duduk di pojok, membaca. Sekali w a k t u , dia
Z
membaca Franny and o ey karya J.D. Salinger. Kali lain, bi
birnya tersenyum ketika menenggelamkan w a jahnya ke da-
18Ci