Page 22 - 9 dari Nadira
P. 22
jv1encari §>eikot §>eruni
Tiba-tiba mata Prof Van Dijk menangkap pandangan
ku. Dia tersenyum dan melambaikan tangan agar aku
menghampiri mejanya. Aku pura-pura tak paham dan m�
nyibukkan diri dengan Bea.
· B e a , aku tak tahan g e r ombolan pretensius ini ... , • aku
menarik lengan Bea. T e t a p i tangan B e a menunjuk pada �
orang barkeeper yang sedang meladeni seorang mahasis
wa berambut panjang b l o n d a yang mengenakan sepasang
anting yang b e s a r , b u / a t , dan panjang. Bar Man itu mem
berikan satu gelas jonge6 pada si blonda. Dari kejauhan,
dan dari cahaya bar yang minim, aku b i s a melihat sebuah
w a j a h Asia ( a t a u jazirah Arab atau Afrika Utara?) yang
tampak terlalu serius dan santun di tengah reriuhan ma
hasiswa g o n d r o n g , k u m e l , d a n bau badan ini.
Tiba-tiba sa j a , tanpa sadar aku sudah meluncur men
dekati bar. P a st i tulang hidungnya (y ang mancung i t u )
terbuat d a r i magnet d a n se l u r uh tubuhku terbuat d a r i besi
murah-meriah yang bersedia menyeret-nyeret diri untuk
berpelukan dengan magnet ini. Dan sang magnet itu m�
natapku hanya dengan satu lirikan yang t a jam.
·Mau minum apa?"
Lo, d i a tahu aku bisa bahasa Indonesia?
· K a s ih d i a Ouwe7 •.• , • kata Bea cekikikan, "aku pilsje. "8
Aku d i a m , dan lelaki mancung yang bisa berbahasa
Indonesia itu mengambil minuman yang d i p e s a n itu sambil
matanya t e t a p menatapku.
·Kamu dari Jakarta ... ,· katanya yakin.
· s a y a betu/-betul menyangka kau dari Lebanon atau
Maroko.·
• Sejenis gin Belanda.
7 Sejenis gin Belanda.
•Bir Belanda.
12