Page 226 - 9 dari Nadira
P. 226

'Utaro. Ba�u





                      "Hidup apa? Anak  baru  iltu cuma senang bawa buku,
                di  pojok  membaca  atau  sibulk  di  lapangan.  Apanya yang
                menggairahkan?"

                      Novena tak pernah memusingkan  para burung nazar.
                D i a   duduk dengan takzim  i   hadapan mejanya yang tak jauh
                                               d
                dari meja Tara.  i a   menulislaporan, menyelesaikannya, dan
                                   D
                menyerahkannya kepada Tara dan  selalu  siap  membantu
                kebutuhan  Tara.  Novena  tahu,  mata  Tara  selalu  lebih
                banyak tertuju  kepada layar  komputer  atau  kepada buku

                yang dibacanya.
                      "Vena ...  "
                                   ? "
                      ·v  M  as ....
                         a,
                      ·Ada konferensi soal Al OS, kamu ikut ya."
                      ·va, Mas ...  "
                      Tara menyerahkan lembaran penugasan itu sementara

                matanya tetap menatap layar komputer. Novena berharap,
                suatu hari, Tara menyerahkan  lembaran  penugasan sambil
                menatap wajahnya dan hatinya.

                      D i   tahun 1991, di sebuah pagi yang murung dan basah
                oleh rintik hujan, Novena sudah duduk di  mejanya mencari
                bahan usulan untuk rubrik Perilaku. Saat itulah, dia melihat
                Vosrizal  dan  Andara  berbincang  dengan  wajah  tegang.

                Novena perlahan berdiri dan tanpa sadar mendekati kedua
                rekannya. Dari jauh dia bisa melihat keduanya mengucapkan
                nama Nadira berulang-ulang.

                      ·Ada apa, Vos?"
                      Vos menatap  Novena. Andara  permisi  meninggalkan
                mereka karena harus men  emu i Pemimpin Redaksi.

                      "I bu Nadira wafat, Vena .. :
                      Untuk  pertama  kali,  Novena  merasa  hari  mendadak
                senja. Segala optimisme dan si nar matahari tiba-tiba red up.

                Apalagi ketika dia mendengar  kalimat Vosrizal berikutnya,
                "Nadir a menemukan ibunya di lantai, Vena ..          . "


                                                   2�0
   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231