Page 252 - 9 dari Nadira
P. 252

beilo g,.  Chudori





                 menyembunyikan senyum, "Kamu mengatakan ingin punya
                 anak, tapi kamu tak ingin menikah. Remember?"
                       Tentu saja Nadira ingat.

                       "Tapi saya paham. Jodi anak yang cerdas dan tampan.
                 saya  bisa  membayangkan  ayahnya  juga  pasti  sangat
                 ganteng, • kata Marc.

                       Wajah Nadira berubah serius.
                       "Aku  rasa,  aku  terlalu  lelah  merasa  sedih.  Tiba-tiba
                 Niko datang dan seperti mengajak aku melernpar kesedihan

                                  D
                 itu jauh-jauh.  i a  berhasil mengajak aku melihat bagian dari
                 dunia lain yang lebih cerah. It was a bliss. .. f o r   a while.·
                       Marc mengangguk, mencoba paham.

                       "Perkawinanku yang pendek usia; kantorku yang penuh
                 burung nazar .. ."
                       "Kamu kan s e l alu berbahagia dengan pekerjaanmu."
                       "Ya,  saya berbahagia menjadi wartawan. Tetapi, sama

                 seperti  kantor lain,  di kantor saya,  pastilah  ada kelompok
                 yang gila kerja,  tapi  ada juga yang gemar  bergunjing. I tu

                  menu utama para burung nazar."
                       "Aaah, ya  .. ."
                       "Tapi politik di kantor itu bukan hal yangterlalu penting,
                 sebetulnya.  Mas Tara  mengatakan,  aku  memerlukan jeda

                 yang panjang. Meski, akhirnya, ketika aku minta izin pergi,
                 Mas Tara  terlihat  berat  hati.  Kami  mernang  kekurangan
                  orang .. ."

                       Marcmemainkan rambut Nadira, "Dia berat hati karena
                 takut kehilangan kamu."
                       Nadira melotot,  "Kenapa ya semua orang mengatakan

                 itu?"
                       Marc menggelengkan kepala, "Karena cum a kamu yang
                 tidak tahu, Tara mencintai kamu.  Dari  ceritamu saja,  aku

                 sudah langsung tahu."
                       Nadiratidak menjawab. Oiacelentangdi ataspangkuan


                                                   247
   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257