Page 253 - 9 dari Nadira
P. 253
Jlt Pedder Ba�
Marc, tetapi matanya menikmati langit Victoria.
"Nadira, semua persoalanmu di Jakarta tak ada hu
bungannya dengan Arya. Kalau kamu pulang, harusnya
kamu bisa menyingkirkan ketidaknyamanan itu. I ni hari
terpenting untuk dia kan?"
Nadir a tidak menjawab.
"Ceritakan tentang Arya ... •
Nadira tersenyum. D i a memejamkan mata dan
membayangkan puluhan tahun s ilam, ketika mereka semua
kanak-kanak yang diwajibkan belajar mengaji di Gang
Bluntas .....
.
Jalan Kesehatan, Jakarta, F e bruari 1974
Kang Arya mencintai aroma d e d a unan, tanah dan
tanah yang basah. Meskipun kami bertiga h i d u p d i kota
b e s a r , sejak pulang dari Amsterdam, Kang Arya selalu
sa j a yang paling betah bermain di kebun be/akang rumah
kami d i Jalan K e se h atan, d i tengah Jakarta. Dengan k�
dua sepupu kami, /wan dan Mursid, Kang Arya memper
lakukan kebun belakang sebagai kerajaannya. Dia pernah
m e n j a d i juragan yang memimpin tiga e k o r ke/inci, dua
ekor anjing (Hero dan Wiro, yang diambil dari nama
komik yang d i a su k a i ) , dan 20 ek o r burung merpati yang
diberi sebuah rumah. Dia juga menanam p o h o n mangga,
rambutan, jambu air, durian ( y a n g tak pernah berbuah),
dan belimbing.
S e t i a p hari Sabtu, sejak d u d u k di sekolah d a s a r hingga
duduk di S M A , Arya bersama /wan dan Mursid, gemar
membangun kemah d i halaman belakang. Dan acara
perkemahan tiga monyet itu tak selalu b e r j alan mu/us.
P e r nah suatu ma/am, ketika /bu dan Ayah memenuhi
undangan makan ma/am Duta Besar Australia, triobandel
248