Page 256 - 9 dari Nadira
P. 256

beilo §.  Chudori





                 Pedder Bay, melamun.
                       "Seorang  kawan  Ayah  mengusulkan  agar  Kang Arya
                 dibawa ke psikolog. Hanya kunjungan pertama,  Kang Arya

                 cuma  mengangguk-angguk  sembari  menggambar  sang
                 psikolog perempuan dengan kumis. Setelah itu I bu tak mau
                 membawa Kang Arya ke psikolog itu lagi."

                       Kini  Marc tertawa tak  berkesudahan.  D i a   kelihatan
                                i
                 sudah tertar k   dengan karakter abang Nadira.
                       "Untuk  beberapa  waktu,  para  bibi  dan  uwak  meng­

                 usulkan agar Arya diganti namanya. Jadi nama Kang Arya
                 sempat diganti menjadi Ardian ...
                       "I bu dan Ayah  memutuskan untuk mengadakan  sela­

                 matan  nasi  kuning s e g a l a.  Kang Arya  hanya menyeringai
                 melahap makan  nasi  kuning itu dengan  nikmat. Toh  ban­
                                                                                D
                 delnya tidak hilang. Malah semakin menjadi-jadi.  i a   per­
                  nah  meletakkan balon  berisi  air di  kursi tempat pacarnya
                 Nina duduk. Seluruh  kursi  dan  celana pacar  Nina basah­
                 kuyup. Pokoknya Kang Arya bandelnya sud ah tak tertolong ...

                 Akhirnya Ayah  dan  lbu  putus asa.  Dia kembali  dipanggil
                 dengan nama Arya."
                       "Aku harus bertemu dengan Arya," Marc memutuskan
                 dengan nada yakin.

                       Nadira tertawa,  "Kalian  akan  co co k   sekali.  Jangan­
                 jangan di pertemuan kalian yangpertama, diaakan mengajak
                 berkemah atau hiking, meninggalkan aku sendirian dengan

                 polusi Jakarta."


                       Marc mengatakan  itu hal yang sangat mungkin. Tiba­

                 tiba saja Nadira teringat sesuatu.
                       "Apa yang terjadi?" tanya Marc.
                       "Kang Arya tak pernah merestui perkawinan Yu Nina

                 dengan Gilang."
                       Wajah Nadira menjadi serius. Dia kembali memandang


                                                   2§1
   251   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261