Page 34 - 9 dari Nadira
P. 34

jv1encari §>eikot §>eruni





                d i  situ  a d a   dahak.  Mungkin  juga  tidak.  Bram  tak  me­
                lanjutkan kalimatnya.
                      " J a d i  kamu kawin d e n g a n   orang Sumatera ... •

                      "A d a   masalah, P a k ,  dengan orang Sumatera?N
                      "Ndak .. ., N  P a k   Suwandi  kemba/i  membersihkan  ke­
                rongkongannya. aSama seka/; ndak. Kawan-kawan Bapak

                ban yak yang dari Sumatera Bar at, agamanya begini ...  N
                      Aku berasumsi, NbeginiN pasti  i l o n tarkan sambil meng­
                                                          d
                acungkan jempolnya.  Lalu aku mendengar  langkah sese­

                orang yang ikut bergabung dalam diskusi (a tau m o n o l o g )
                ini. Dari langkahnya yang lunak, aku menebak pastilah itu
                ibu mertuaku.

                      "Maksud Bapak ... / terdengar  suara Bu Suwandi,  ibu
                mertuaku,  Napa d ia   salat, mengaji? Apa kalian mengajar­
                kan membaca Al-Quran  pada anak-anak selama ka/ian d i

                Belanda?"
                      Bram terdiam. Baru kali ini aku mendengar pertanya­
                an seperti itu.

                      "Sekolah istrimu sudah selesai Bram?#
                      " T a d i  d i a   s u d a hjawab Bu:, m e r e k a  kan kawin d i  n e g e r i
                Belanda itu, t er  us anak-anak lahir ...  •
                      Hening.

                      "Mungkin  orangtuanya d e k a t   dengan P S I,  Pak . ., N Bu
                                                                                 .
                Suwandi berbisik.

                      Hening.
                      "Arya sudah disunat Bram?N
                      " Y a   Pa  k ,  begitu lahir langsung disunat.•
                      T er dengar suara keluhan kecewa Pak Suwandi.

                                                               m
                      "Bram ... kata Mang Priatna, kamu  e m i l i h  Masyumi .. .,N
                kini giliran sang ibu menginterogasi.
                      Oh, pembicaraan bergeser dari satu gumpalan keke­

                cewaan  kepada  gumpalan  kekecewaan  lain.  M e r e k a   su­
                dah  kecewa  tak  dapat  menyaksikan  perkawinan  anak


                                                   24
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39