Page 31 - 9 dari Nadira
P. 31
beila g,. Chudori
"Jadi menurut dia, Dir ... kita ini dibawa oleh burung
bangau ... bukan hasil dari aksi panas dua tubuh yang .. ."
.
.
111
"E uw ... euwwwww...... " Y Nina menutup upingnya,
k
u
"Aku hanya mau mengenang orangtuaku sebagai pasangan
yang betul-betul sudah tua: berambut putih, berkulit ke
riput, bersuara gemetar, dan organ tubuhnya sudah mulai
aus. Aku tak mau mengenang mereka sebagai pasangan yang
pernah muda dan panas bergairah ... euwwww! Kali an yang
baca saja, dan laporkan padaku yang penting-penting. Arya,
keluarkan semua kursi!" tiba-tiba Yu Nina mengangkat
dirinya sebagai pimpro pembersihan gudang I bu.
Aku membersihkan buku harian lbu dan menyimpan
nya d i dalam ranselku.
***
Jakarta, 1964
Ayah Bram memiliki wajah gembi/ yang senantiasa
masam. Kesanku, w a j a h dan tubuhnya begitu berat seolah
seluruh persoa/an dunia harus disangga sendirian o / e h
nya. T a p i aku m e n c o b a memahaminya. Dia memiliki enam
orang anak. Dan dia mempunyai peraturan yang sangat
k e t a t , tapi cukup progresif d i se b u a h zaman yang me
mentingkan perkawinan pada usia tertentu: semua anak
nya hanya boleh menikah jika m e r e k a sudah mencapai
gelar sarjana. Bahkan adik Bram, Rania, yang menempuh
pendidikan k e d okteran pun, tak b o l e h menikah sebelum
d ia se l e sa i kuliah. /tu ha/ yang sangat berat, karena /a
z i m n y a mahasiswa k e d o k t e r an baru mencapai akhir masa
s t u d i n y a hingga enam atau tujuh tahun. T a p i ayah Bram
yang se/alu masam itu bersikukuh Rania hanya b o l e h
menikah setelah sel e s a i sekolah.
Karena i t u , peristiwa perkawinan Bram denganku
21