Page 30 - 9 dari Nadira
P. 30
jv1encari §>eikot §>eruni
I bu. Beberapa album foto, sebuah kipas hadiah Ayah untuk
I bu, sebuah novel Sense and Sensibility karya Jane Austen
cetakan lama s e kali yang masiih utuh. Aku membuka bebe
rapa halaman pertama yang memperlihatkan beberapa ca
tatan I bu di tepi halaman. Tentu saja ditulis dalam bahasa
Belanda. Aku yakin itu tulisain lbu sa a t dia masih kuliah.
Beberapa buku karya Simone de Beauvoir seperti S h e Came
to S t a y dan The Mandarinsjuga masih dalam kondisi yang
masih bagus, bahkan desain sampulnyajauh lebih menarik
daripada milikku. Beberapa buku dalam bahasa Belanda
yang tak kupahami bertumpuk. Aku menyisihkan novel
karya Jane Austen dan Simone de Beauvoir itu, meski aku
sudah memiliki versi baru.
Mataku terhenti pada sebuah buku bersampul kulit
hitam. Nafasku terhenti. I ni kelihatan seperti sebuah buku
harian. Tiba-tiba sebuah tangan merebut buku harian yang
sedang kugenggam itu.
"Kita baca sama-sama ... Y u Nina menukas.
,
"
Kang Arya yang s e d ang mengangkat kursi memandang
kami.
D i a meletakkan kursi yang baru saja dipindahkan dan
mendekat, lalu ikut duduk di sebelahku.
"Mau dibaca s e karang?"
Yu N i n a membuka satu halaman dan mencoba mem
bacanya keras-keras:
"Amsterdam, Juni 1957. . . Musim panas yang mem
bakar. Bram lebih sering t e l a n j a n g d a d a dan d i a ...
.
Euuwwww .. "
Y u Nina melempar buku harian itu ke pangkuanku.
"Aku nggak mau baca tentang hubungan seks orang
tuaku, w , eu w , euwwwww ... ," Yu Nina menutup kupingnya
eu
sendiri. Kang Arya tertawa terbahak-bahak. Aku merasa
puas melihat Yu Nina menyerah.
20