Page 35 - 9 dari Nadira
P. 35

Geilo ,§.  Chudori





                 sulungnya d i  Belanda. Kelahiran ketiga cucunya.  Dan ke­
                 nyataan bahwa menantunya adalah putri pengusaha  ke­
                 luarga sekuler yang tak terlalu pusing dengan kehidupan

                 spiritual  ( k e c u a l i   jika  spiritualitas  itu  melibatkan
                 a l k o h o l ) .

                        "Keluarga i n i   sudah turun-temurun keluarga NU, ba­
                 gaimana kamu bisa bergabung dengan Masyumi?"
                        " / b u ,   saya  akan  selalu  menghormati pi/ihan  politik
                  Bapak,  /bu,  Eyang Sur,  dan  Aki.  T a p !  ini bukan kali per­

                  tama ada yang tidak memilih NU. Bibi Sam juga memilih
                  Muhammadiyah.  S a y a   memilih  karena  keyakinan  hati
                 saya." Kini Bram terdengar  seperti punya otot.  Suaranya

                 lebih bening dan aku membayangkan kilatan warna bronz
                  dari kulitnya itu pasti semakin bersinar.
                        " K e yakinan apa itu?•tanya ibunya dengan nada yang

                  lebih t e r d e n gar kecewa daripada keinginan tahu.
                        " B u ,  kita akan masuk dalam perdebatan yang tak a d a
                  u j ungnya.  Po s i s i  s a y a   sama  dengan  posisi Bibi S a m   so a /

                  NU. S a y a  membutuhkan sebuah partai yang  i k a p n y a  lebih
                                                                        s
                 kritis terhadap pemerintah;  apakah itu d i  zaman Belanda
                 maupun sekarang pemerintahan Bung Kar no yang sedang
                  dekat dengan kiri.  Biar/ah ke/uarga besar  Suwandi t e t a p

                                                                     P
                 m e n j a d i   keluarga NU. S a y a   memilih ikut  a k   Natsir."
                       Hening.

                        " S u dahlah Bu ... sekarang prioritasnya ke/uarga Bram
                  dulu.  Alhamdulillah  akhirnya  Bram  s u d a h   sel      e sa i   se k o ­
                 /ahnya. S u d a h   k e m b a l i   ke Jakarta,  biarpun l a m a   b e t u /   �
                 lesainya. Nah, kita harusajarkan Islam d u l u ,  biar menantu

                  d a n   cu c u - c u c u   kita itu mengerti i s i   Quran. Soa/ Masyumi,
                 biar  kita  bicarakan  nanti  sa j a ,  yang penting  sama-sama
                 partai berbasis Islam/ P a k  Suwandi menegur istrinya.

                       Hening. Suara nafasNadira yang sudah l e l a p  mengisi
                 kesunyian yang tak nyaman.
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40