Page 36 - 9 dari Nadira
P. 36
jv1encari §>eikot §>eruni
N Y a s u d a h , panggil istrimu. K i t a pikirkan bagaimana
memperkenalkan Quran pada anak-anakmu. Sepupunya
pada s u d ah jauh belajarnya. T a p i pasti Nina dan Arya bisa
cepat mengejar ketertinggalannya."
Aku mendengar langkah Bram mendekati pintu
kamar. Aku buru-buru menyibukkan diri, menepuk-nepuk
paha Nadira yang sebetulnya sudah le/ap betul. T a npa
berkata apa-apa, hanya dari pandangan mata Bram, aku
langsung berdiri meninggalkan Nadira yang pulas me
ringkuk d i tempat tidur.
Ayah Bram memiliki wajah gembil yang senantiasa
masam. Dia menatapku tanpa e m o si s a m a sekali. Aku
menghampiri k u r s in y a d a n mencium tangannya. Lalu aku
mencium tangan i b u mertuaku. Dua gerakan yang tak
pernah kulakukan seumur hidupku. Aku terbiasa dengan
mencium p i p i , mencium b i b i r , mencium leher ... t e t a p i men
cium tangan? Kenapa tangan harus dicium? Bagaimana
jika tangannya baru saja digunakan untuk menyemprot
ingus? Atau bagaimana jika se se o r ang baru saja kembali
dari t o i l e t dan ...
Ayah mertua mendehem. Dahaknya mengganggu
lagi.
N J a d i ... Kumala ... N
NKemala .. , • aku memperbaiki.
.
NA p a yang kalian kenakan waktu menikah?N ibu mer
tua bertanya dengan nada yang sangat sopan, menekan
rasa jengkel karena tak bisa hadir.
N K e b a y a putih, Bu ... •
NCara apa? Sunda? J a wa?"
Aku t e r d i a m , · c a r a ... Indonesia."
Aku berani bersumpah, kulihat ada sekelumit senyum
yang tersembunyi di pojok bibir ayah mertuaku yang
gembil. Nampaknya d ia merasa istrinya terlalu rewe/
26