Page 50 - 9 dari Nadira
P. 50

Geilo ,§.  Chudori





                 dasar  lautan  sekalipun;  kau  ambil,  kau  buka kembali, dan
                 kau hadapi. Dengan demikian, kamu bisa berdamai dengan

                 masa  lalumu.  Setelah  itu,  baru  kita  bisa melangkah  maju
                 membicarakan  perkawinanmu dengan G               i l a ng."


                                                    ***

                 Jakarta, 1989



                       Sudah hampir satu jam  Nadira menanti, tetapi  Gilang

                 tak kunjung mun cul. Nadir a menengok arlojinya. Novel yang
                 sedang dibacanya kemudian  ditutup,  lalu dia memutuskan
                 menghampiri meja Raisa, sekretaris Gilang.

                       "Mbak Raisa .. ."
                       " A d uh, maaf sekali, Nadira. Pak Gilang masih di dalam,

                 sa y  a tak beran i  mengganggu. A tau mau kembal i  lagi besok?"
                       Wajah  Raisa  betul-betul  terlihat  tak  nyaman  dengan
                                                          l
                 tingkah laku atasannya sendiri.  n i   membuat  Nadira jatuh
                 kasihan.
                       "Tak  apa Mbak,  saya tunggu.  Kalau  boleh tahu,  siapa

                 tamunya?  Orang dari  Departemen  P  dan  K? Atau  Dewan
                 Kesenian?"
                       Raisa menggaruk-garuk lehernya dan mendadak sibuk


                 dengan komputernya, "Bukan ... "
                       Nadira kembali  k e   kursi  dan  bukunya.  Setengah  jam

                 kemudian  Nadira mendengar  gerabak-gerubuk.  D               i a   meng­
                 angkat  kepalanya.  Akhirnya ...  akhirnya  Gilang  Sukma
                 muncul: tinggi,  gondrong,  penuh senyum. Tak  lama kemu­

                 dian, seorang perempuan berkulit putih, berambut panjang,
                 bertubuh  sintal  menyusul.  Entah  mengapa,  Nadira segera

                 memutuskan  untuk  pura-pura  membaca,  meski  ekor  ma­
                 tanya tetap mengamati tingkah laku Gilang dan perempuan
                 sintal berambut terurai hingga pinggang itu.


                                                    4!1
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55