Page 53 - 9 dari Nadira
P. 53
,Nina don ,Nodira
kepribadian asal sang imigran akan hilang sebagian, jika
tak s e luruhnya. Kanada, menu rut Nadira, a d al ah pemegang
konsep potpourri. "Menurut saya Kanada sama seperti
Indonesia," kata Nadira dalam salah satu perdebatannya
dengan Nina, "bersatu dalam keragamannya."
Nina mencintai Amerika . • jauh lebih dalam daripada
cintanya padatanah air sendiri. Seandainya diatak menikah
dengan Gilang Sukma pun, N i n a akan mencari jalan untuk
pindah kenegara ini. Ninamerasacocok dengan k e t e r aturan,
s e g a la yang serba sistematis dan rapi gaya Amerika.
ltulah sebabnya Nina dan Nadira seperti sepasang
rel kereta api yang lurus yang tak pernah berminat untuk
bertemu di tengah.
D i sebuah sore di musim semi, Nina memil i h berjalan
kaki di Greenwich Village agar ia bisa menemukan "kunci"
yang a sudah lempar ke dasar laut.
i
Kunci. ..
Nina tahu, dia tidak membenci Nadira. D i a tak akan
bisa membenci adiknya sendir i. Tapi se j ak lama Nina sudah
menyadari, dia tak akan bisa hidup bersama d i bawah satu
atap; atau bahkan di satu kota bersama kedua adiknya:
Nadira dan Arya. Dan penyebabnya? Ruth menyarankan
Nina menyelam dan mencari kunci yang sudah dia buang
jauh-jauh.
Nina memutuskan duduk di salah satu bangku di
Washington Square Park. Musim semi memang masih me
niupkan sisa-sisa angin dingin yang membuat pipinya beku
dan merah. Tapi Nina sudah akrab dengan angin New York.
D i a mencoba mengingat-ingat apa yang menyebabkan dia
tak bisa membicarakan Gilang pada Ruth Snyder. Ah, ya ...
malam itu.
44