Page 58 - 9 dari Nadira
P. 58

Geila §.  Chudori





                 dunia,  yang  selalu  membuat  darahnya  mengalir  dengan
                 deras;  atau  Metropolitan  Museum o f   Arts yang seakan  tak

                 habis-habisnya memberikan  peluang baru bagi  interpretasi
                 se j arah. Nadira lebih  suka keluar-masuk teater  kecil  d i   Off

                 Broadway menikmati pertunj ukan teater eksperimental. Se­
                  kali  waktu,  ketika ada f e stival  "Mostly  Mozart"  d i   Lincoln
                 Center,  barulah  Nadira  bersedia  mengeluarkan  uang

                 untuk  menginjakkan  kaki  di  gedung  pertunjukan  yang
                 termasyhur itu.

                       D  u a   pekan  itu  adalah  hari-hari yang menyenangkan
                 bagi  Nina dan  Nadira,  meski  sekaligus semakin  memper­
                 jelas:  mereka seperti  sepasang rel  kereta api  yang tak akan

                 pernah bersentuhan.
                       "Aku  harus  kembali  ke  si      n i   untuk  S2 ... ,  NYU  atau

                 Columbia," kata Nina dengan  nada penuh cita-cita.
                        "Let's drink to   that!"Nadira mengacungkan botolnya.
                       Mereka mendentingkan  botol  berisi soda sembari me­

                                                                m
                 ngunyah  makanan  jalanan.  Nina me i l i h   p r e t zel      ,  Nadira
                 mengunyah  falafel.  Mereka  menyusuri  jalan  di  kawasan

                                         d
                 Greenwich  Village  i   sebuah  sore  di  ujung musim  panas.
                 Ketika  kaki  sudah  mulai  lelah,  mereka  memilih  duduk d i
                 bangku panjang  i   Washington Square.
                                      d
                       D  i   bangku  panjang  itulah,  sembilan  tahun  kemudian
                 Nina merenung,  mencoba mencari-cari kunci yang dia lem­

                                                                                 d
                  par  ke lautan. Bayangan  hari-hari  bersama  adiknya  i   New
                 York itu mungkin sebuah kenangan yang diseleksi untuk ma­
                 suk dalam kategori: menyenangkan. Tetapi Ruth menyaran­

                  kan,  jika Nina ingin  bisa melangkah  maju dalam hidup  se­
                 cara sehat lahir-batin jika dia bisa menghadapi masa lalunya

                 dengan tabah dan ikhlas .  D      i a   harus mengambil "kunci" itu.
                       Nina  merasa  belum  rnenemukan  "kunci"  yang  dia
                 lempar  ke dalam  lautan  masa  lalu.  Mungkin  karena  dia


                                                   49
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63