Page 77 - ummi test
P. 77
Jangan
Diam
mereka tak ubahnya setan lagi untuk menolong mereka?
berwujud manusia. Sebab, Aku lihat foto-foto
i, katanya perilaku kesetananlah yang pengungsinya aja sedih
Muslim di bisa membuat manusia banget, Mi, pada kurus, sakit,
“MRohingya, mampu berbuat sedemikian luka-luka. Malah ada yang
bahkan orang tua dan anak- durjana.” Abi menjawab bawa orangtuanya pakai
anak kecilnya, dibunuhin ya, dengan sedikit geram. pikulan, jalan kaki jauuuuh
Mi?” Ihsan membuka Suasana sepi sesaat. banget, berhari-hari, nggak
percakapan malam itu. Sedikit mencekam. Hanya pakai sandal pula,” kata
Sungguh, itu obrolan getir Ahmad dan Fitri yang tak Ihsan. Baginya, jalan jauh
yang tidak biasanya hadir di terusik karena asyik tanpa sandal saja sudah
tengah ruang keluarga. mendirikan menara dari amazing, apalagi sambil
“Iya Nak, kasihan sekali seperangkat mainan susun memikul kedua orangtua.
mereka. Semoga Allah bangun. “Teruslah bersuara,
menem patkan mereka yang “Kenapa nggak kita tolong berdoa, beri pertolongan.
wafat di surga-Nya, menghen- aja, Bi? Kirim polisi dan Jangan diam kalau melihat
tikan kekejian orang-orang tentara buat jaga orang kezaliman. Lakukan apa saja
yang zalim itu, memberi Rohingya. Kalau ada penjahat yang bisa kita lakukan untuk
balas an setimpal atas kezalim- yang mau ganggu, ditangkap. membantu mereka, minimal
an mereka, dan memampu- Kalau melawan, ditembak. dengan memanjatkan doa
kan kita untuk membantu Tentara sama tentara.” bagi mereka. Kata Rasul saw,
mereka yang terzalimi.” Umi tersenyum sambil itulah selemah-lemah iman,
“Tapi kenapa mereka terharu. tapi setidaknya itu menunjuk-
dibunuhin sih, Mi? Lagi “Rohingya itu negara kan ke mana kita berpihak.
perang aja kan anak-anak, orang, Nak. Nggak bisa Sekali lagi, jangan diam,
orang tua, dan perempuan sembarangan kirim tentara ke jangan pernah diam.” Abi
dilarang dibunuh. Nah di sana. Harus diurus oleh badan menjelaskan dengan tegas.
sana malah bukan perang, dunia dulu.” “Sekolahku bikin
tapi kok pada dibunuhin, “Ya Allah, bisa lama dong, penggalang an dana buat
sampai anak-anak kecil juga. Mi… nanti keburu pada Muslim Rohingya,” kata Dini.
Jahat itu.” Kali ini Dini yang meninggal semua, gimana?” “Aku mau kasih tabungan aku
bicara. Semakin besar, dia jadi Dini berkata dengan gusar. kalau begitu.”
lebih kritis. “Karena itu, harus kita “Aku juga, tabungan aku
Ummi Dini merasa kelu. dorong dengan berbagai cara mau aku kasih SEMUA!” Ihsan
Pedih terasa di dadanya. agar negara kita mau bersemangat.
“Sangat mungkin karena membuat pembelaan atas Umi dan Abi terharu.
para pelakunya sudah orang yang teraniaya, juga Tabungan anak-anak di dalam
kehilangan sisi kemanusia- agar negara lain dan badan kencleng mungkin tak sebera-
annya, hati nuraninya dunia mau bergerak untuk pa. Tapi mereka bersemangat
tertutup. Jadi ketika mereka menghentikan kekejaman atas memberi karena mereka kini
berbuat zalim, membakar Muslim Rohingya. Makanya tahu: jangan pernah diam
kampung, menganiaya, kita kemarin demo, kan?” ketika melihat kezaliman.
membunuh anak-anak, “Terus, kita harus gimana Zirlyfera Jamil
O K T O B E R 2017
Ummi-10 Kat-4, Hal 49-88_OK.indd 61 9/21/2017 9:33:10 AM