Page 76 - ummi test
P. 76

program mobile tailor yang   bahwa anak-anak jalanan juga   kali ini mendengarnya.
              dirancang Rorot.          makhluk hidup yang memiliki   Lelaki muda bernama
                 “Mesin jahit udah siap,   hak hidup seratus persen sama   Rifan itu kemudian menjabat
              Bang. Tinggal dicek tali   dengan anak-anak normal   tangan Tony, lalu fasih
              kipasnya,” sahut Rorot.   lainnya.                   ujarnya, “Saya tahu para
                 “Yang ngerakit sepedanya   “Bang Tony, saya pamit   preman di TPU belum
              siapa?”                   ya,” sebuah suara, diikuti   sepenuhnya move on. Tapi
                 “Teman Bang Jum, Bang.”  sesosok manusia dalam    dengan bantuan Abang, saya
                 Bang Tony mengangguk.   kemudaan usianya tapi     berharap kasus ini bisa clear.
              Ia tampak merasa puas.    tampak matang dalam cara   Semoga aparat pemerintah
              “Kalau mobile tailor sudah   berpikirnya.            bisa ambil tindakan tegas dan
              efektif, kelas kuliner binaan   “Oke, Mas Rifan. Kalau   tuntas, supaya orang mati
              kamu gimana?”             sampeyan masih butuh data   tidak perlu berurasan dengan
                 “Kelas saya udah hampir   terkait penegakkan hukum di   kezaliman orang hidup.”
              selesai, Bang. Tinggal banyak-  taman pema kaman umum di   “Siap, Mas Rifan. Saya
              in praktek. Saya jadwalin   tempat lain, saya siap bantu.”   siap bantu, kapan saja
              paling nggak sepekan tiga   Bang Tony menyambut uluran   sampeyan butuhkan.”
              kali. Mungkin ngambil waktu   tangan sejawat barunya itu.  Rifan mengeratkan
              malam hari, Bang.”           “Siap, Bang Tony. Tapi   genggaman tangannya pada
                 “Bagus. Tapi kamu harus   saya mau fokus di Jakarta   tangan Tony, seraya tersenyum
              koordinasi sama pembina   dulu, khususnya di Jakarta   penuh semangat, lalu ia
              kelas lain yang pakai waktu   Timur ini, Bang. Saya ingin   melangkah cepat menuju teras
              malam hari ya?”           menyajikan satu-dua kasus   tempat motornya diparkir.
                 “Siap, Bang!”          secara komfrehensif, untuk   Rorot masih mengamatinya,
                 Rorot merasa mulutnya   saya jadikan model dalam   hingga Rifan lenyap dari
              memekikkan kalimat yang   menelisik peta penyimpangan   pandangannya.
              berasal dari luapan semangat   wewenang hukum. Kalau ini   “Siapa Mas Rifan itu,
              yang menjadi satu-satunya   berhasil, saya yakin     Bang?” tanya Rorot.
              alasan mengapa ia mewa-   penegakan hukum untuk         “Dia PR kita sekaligus
              jibkan diri menyambangi   kepentingan keter tiban    jawabannya,” mulut Tony
              rumah singgah itu. Lagi-lagi   adiministrasi di lingkungan   berkecumik, seperti masih
              keajaiban hidup yang ia   pemakaman umum akan        mencari istilah yang tepat
              rasakan telah membuktikan   diikuti dengan penegakan   untuk kata-katanya.
                                        aspek sosial yang menjadi     “Temen saya abangnya
                                        pendukung penyimpangan     preman di TPU. Dia bilang,
                                        hukum tersebut....”        nggak mungkin ada orang
                                             Rorot terpana, meski   yang sanggup memberantas
                                          Tony memiliki banyak anak   preman di sana. Ja ringan nya
                                          binaan, juga kolega dari   terlalu kuat.”
                                         beragam latar belakang       “Ya. Saya mafhum soal itu,
                                            sosial dan budaya, ia   dan itu PR yang saya maksud.
                                              cukup hafal apa saja   Tapi, semangat dan optimisme
                                               topik pembicaraan   Rifan adalah jawabannya.”
                                                yang menjadi bahan    Rorot masih belum ngeh
                                                  obrolannya. Tapi   dengan jawaban pembinanya
                                                   soal subjek     itu. Yang ia bayangkan hanya
 60                                                penelitian yang   sebuah pikiran sederhana:
                                                   berurusan       keberanian yang menunggu
                                                 dengan hukum—     bom waktu untuk beradu
                                                  apalagi di       kesaktian dengan penyakit
                                                   kawasan         sosial menahun tanpa pernah
                                                     pemakaman     diketahui apa obatnya. Siapa
                                                     umum—baru     yang menang?




              O K T O B E R  2017

     Ummi-10 Kat-4, Hal 49-88_OK.indd   60                                           9/23/2017   12:09:13 AM
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81