Page 62 - sampelcetak
P. 62

3.  Pekerja yang bermaksud untuk meninggalkan pekerjaan  untuk
                 menunaikan ibadah haji wajib mengajukan permohonan izin secara
                 tertulis disertai bukti-bukti pendaftarannya kepada Manajemen
                 selambat-lambatnya 30 hari sebelum jadwal keberangkatannya.
              4.  Izin meninggalkan pekerjaan  untuk menunaikan ibadah haji ini
                 hanya diberikan sekali selama hubungan kerja.
              5.  Meninggalkan  pekerjaan  untuk  menunaikan  ibadah  haji tidak
                 berdampak terhadap penilaian prestasi Pekerja.

                                          Pasal 25
                                Izin Meninggalkan Pekerjaan
                                  Dengan atau Tanpa Upah

              1.  Karena  alasan tertentu  dan  berkaitan  langsung  dengan  Pekerja,
                 misalnya mengantar anak ke  dokter, mengambil rapor anak,
                 persiapan memperingati hari raya keagamaan, mengalami
                 kecelakaan atau hal mendesak lainnya, Pekerja dapat diberikan izin
                 meninggalkan pekerjaan untuk waktu paling lama  2 jam.
              2.  Istirahat ½ hari
                 Guna memenuhi kebutuhan pribadi yang mendesak dan
                 memerlukan waktu lebih dari 2 jam dengan mempertimbangkan
                 kepentingan Bank, Pekerja diperkenankan  mengambil istirahat  ½
                 hari yang secara  otomatis akan mengurangi hak  istirahat
                 tahunannya. Istirahat ½ hari dan izin meninggalkan pekerjaan
                 sebagaimana  tersebut dalam ayat 1,  tidak  dapat diambil secara
                 berurutan.
              3.  Istirahat Khusus
                 Pekerja berhak meninggalkan pekerjaan yang wajib diambil secara
                 berurutan dari atau setelah terjadinya peristiwa  sebagai berikut:
                 a.  Perkawinan Pekerja diberi izin:  5 (lima) hari kerja dan berlaku
                     hanya sekali selama hubungan kerja.
                 b.  Perkawinan anak Pekerja diberi izin: 3 (tiga) hari kerja.
                 c.  Isteri Pekerja melahirkan diberi izin: 5 (lima) hari kerja  dan
                     keguguran kandungan diberi izin: 2 (dua)  hari kerja.
                 d.  Anggota keluarga meninggal dunia:
                     Suami/isteri, anak sah Pekerja, atau orang  tua/ mertua atau

                                          22
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67