Page 58 - sampelcetak
P. 58
instansi Pemerintah yang tidak dapat diwakilkan.
17. Istirahat yang digolongkan sebagai istirahat mendadak adalah
hanya istirahat pada hari pertama istirahat apabila untuk beberapa
hari istirahat tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari
Manajemen.
Pasal 22
Istirahat Melahirkan / Keguguran
Pekerja yang hamil berhak atas istirahat melahirkan selama 3 bulan
dengan tetap menerima Upah penuh dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan, istirahat
melahirkan wajib diambil selambat-lambatnya 10 hari kerja
menjelang tanggal kelahiran yang diperkirakan oleh dokter.
2. Istirahat melahirkan wajib diambil 1½ bulan sebelum tanggal
perkiraan melahirkan dan 1½ bulan setelah tanggal melahirkan.
3. Atas permohonan tertulis Pekerja dan pernyataan yang
ditandatangani oleh suaminya dengan menyebutkan alasannya
dan didukung persetujuan tertulis dokter kandungannya,
Manajemen dapat mempertimbangkan untuk mengizinkan Pekerja
mengambil istirahat menyimpang dari ketentuan waktu di atas.
4. Dalam hal keguguran yang terjadi (a) dalam usia kandungan 6
bulan atau lebih, atau (b) kelahiran muda yang dianggap kelahiran
tidak normal, atau (c) abortus demi dan karena alasan kesehatan
sesuai keterangan tertulis dokter ahli kandungan, Pekerja berhak
atas istirahat selama 1,5 bulan setelah tanggal terjadi keguguran.
Ketiga kondisi di atas wajib dibuktikan dengan surat keterangan
dokter.
5. Istirahat melahirkan atau keguguran tidak mengurangi hak istirahat
tahunan bagi Pekerja .
6. Istirahat melahirkan atau keguguran tidak berdampak terhadap
penilaian prestasi Pekerja.
20