Page 104 - dear-dylan
P. 104
BIAR DIA TAHU RASA!
“SI Dylan masih nggak bisa dihubungi?”
“Hmm... tadi dia telepon gue sih.”
“Terus? Nggak lo angkat?!” cerocos Grace. Dia langsung mengomel panjang-pendek saat
aku mengangguk.
“Lo gimana sih, Lice... Dua hari ini lo panik kaerna Dylan nggak bisa dihubungi. Lo panik
karena fans-fans Skillful pada minta konfirmasi ke lo, atpi lo harus mengaku lo juga nggak tahu
apa-apa karena Dylan nggak cerita sama lo, kenapa sekarang waktu Dylan telepon, lo nggak
angkat?” Grace menyerocos, menyalah-nyalahkan aku dengan segenap hati.
Aku mengentakkan kakiku dengan kesal. Cukup deh aku diomelin! Kan seharusnya aku yang
marah-marah sekarang ini!
“Grace, gue tuh keseeeell banget sama Dylan! Gue benci dia nggak mau cerita sama gue.
Gue benci dia bikin gue khawatir dan gelisah kayak cacing kepanasan! Gue nggak suka
dibeginikan, dan biar saja sekali-sekali dia tahu gimana rasanya nggak bisa menghubungi
seseorang di saat dia bener-bener butuh untuk bicara!” semprotku.
Grace termangu, kelihatannya nggak menyangka aku bakal mengomelinya balik.
Saat akhirnya dia bicara lagi, yang diucapkannya justru, “HP lo bunyi tuh.”
Benar juga. HP-ku berbunyi. Huh, kalau Dylan lagi, aku nggak bakal mengangkatnya! Biar
saja dia pusing karena aku nggak mau bicara sama dia!
Oh, bukan Dylan ternyata. Ini Cynthia, fans Skillful.
“Halo?”
“Alice, ya ampuuunnn, Aliceee!” serunya dengan napas terengah-engah. Kenapa sih dia?
Habis maraton?
“Ya, Cyn? Ada apa? Gue belum dapat kabar apa pun dari Dy...”
“Bukan, Bukaaannn! Gue bukan mau nanya apa lo udah dapat kabar! Gue mau nyampein
bad news ke lo!”
“B... bad news?” tanyaku dengan perut jungkir-balik. Apa...? Jangan-jangan...?
“Lice, konser Skillful rusuh lagi, Lice, yang di Pekanbaru...”
Aku merasa baru saja ada yang memegang pergelangan kakiku, dan menjungkirku bterbalik
di udara. Lalu melepas pergelangan di pergelangan kakiku itu, dan menjatuhkanku lagi ke tanah.
“Kenapa? Ada apa?” tanya Grace begitu melihat ekspresiku, tapi lidahku terlalu kelu untuk
menjawab.
“Gue tau dari Silvia, fans Skillful di Pekanbaru. Dia baru aja dievakuasi dari stadion tempat
Skillful konser, karena di dalamnya udah rusuh banget! Dia langsung telepon gue, makanya
sekarang gue telepon untuk ngasih tahu lo...”
“Tapi... tapi...”