Page 109 - dear-dylan
P. 109

* * *

               Seperti dugaan gue, Bang Budy nggak ada niatan sedikit pun untuk membatalkan kontrak dan
               memboyong  kami  semua  kembali  ke  Jakarta.  Dia  kan  orang  yang  strict  banget,  pantang
               mengecewakan klien yang sudah mengontrak Skillful. Lagi pula, dari laporan yang diberikan
               pihak polisi, rusuh yang terjadi di Pekanbaru itu bukan karena unsur kesengajaan juga, sama
               seperti yang terjadi di Medan, dan nggak ada hal yang bisa menghambat Skillful melanjutkan
               tur. Jadi sekarang, kami berada dalam pesawat dengan rute penerbangan Pekanbaru-Batam.
                    Dan mungkin sudah bisa ditebak, gue dan Alice perang dingin. Sesudah aksi merajuk
               kayak  anak  kecilnya  semalam,  dia  mematikan  HP.  Waktu  tadi  pagi  gue  telepon,  HP-nya
               sudah aktif, tapi dia nggak mengangkat telepon dari gue.
                    Padahal gue redial sampai dua belas kali! Tetap nggak diangkat!
                    Huh,  bener-bener  deh  gue  nggak  butuh  Alice  ngambek  di  saat  kayak  gini!  Gue  udah
               pusing  gara-gara  semua  konser  rusuh  itu,  tapi  kenapa  cewek  gue  sendiri  malah  bikin  gue
               tambah puyeng? Kenapa dia nggak seperti Mbak Sita, istrinya Dovan, yang menelepon untuk
               menghibur dan menenangkan Dovan sampai tengah malam? Kenapa Alice malah merengek-
               rengek minta gue pulang? Kenapa dia nggak mengerti gue?
                    Yah... gue tahu, dia pasti mengkhawatirkan gue, tapi gue kan bukan anak kecil lagi! Gue
               bisa  jaga  diri.  Setahun  lebih  gue  pacaran  sama  dia,  dan  gue  sudah  konser  ke  mana-mana
               (bahkan ke kota-kota kecil yang namanya nyaris keselip di peta Indonesia!), toh gue baik-
               baik aja, kan? Sekarang, hanya karena ada orang-orang goblok yang lempar-lemparan botol
               di konser Skillful dan bikin konser itu kacau, Alice memaksa gue pulang?
                    Oh God... ternyata di dunia ini ada masalah yang lebih bikin pusing dari masalah debat
               kusir Nantulang Uci dan Nantulang Maria soal warna kebaya keluarga untuk pesta Tora dan
               Mbak Vita!
                    Gue berusaha tidur di pesawat, tapi bunyi mesin pesawat kecil yang berisiknya ngalah-
               ngalahin  bunyi  mesin  bajaj  ini  benar-benar  bikin  kantuk  gue  ngibrit.  Ahh,  tapi  gue  yakin
               kalaupun  bunyi  mesinnya  nyaris-tak-terdengar  sekalipun,  gue  tetap  nggak  akan  bisa  tidur.
               Gue  takut  malah  nanti  mimpi  buruk  tentang  Alice  yang  merengek-rengek  menyuruh  gue
               pulang! Belum lagi kata-katanya soal dia yang punya feeling nggak enak itu...
                    Ya Tuhan, semoga konser nanti malam nggak rusuh lagi.
                    Dan semoga pesawat ini nggak jatuh ke laut... Bunyi mesinnya bikin ngeri!

                                                          * * *

               Makasih, Tuhan, makasiiihhh...
                    Konser Skillful nggak rusuh lagi! Yeeesss!
                    Padahal  gue  udah  parno  aja  dari  sebelum  manggung,  takut  kalau  ada  rusuh  lagi.
               Memang,  banyak  upaya  sudah  dilakukan  untuk  menghindari  rusuh,  mulai  dari  menambah
               jumlah  aparat  keamanan,  pemeriksaan  ketat  sebelum  memasuki  venue,  sampai  gue  yang
               ngotot song list konser ini hanya diisi lagu-lagu slow! Gue takut lagu upbeat bakal membuat
               penonton  loncat-loncat,  dan  mungkin  tanpa  sengaja  akan  menyiku  penonton  lainnya  dan
               memicu perkelahian.
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114