Page 158 - dear-dylan
P. 158
Saat gue mendongak lagi, Alice sudah beranjak dari sofa yang didudukinya, dan berjalan
menuju bagian dalam rumah.
Selesai sudah. Dia nggak percaya sama gue lagi. Bahkan setelah mendengar semua
pengakuan Regina pun, dia nggak bisa memercayai gue lagi. Memang gue yang bodoh,
menyia-nyiakan Alice....
Gue bangun dari sofa, dan berjalan menuju pintu. Nggak ada gunanya lagi gue di sini,
toh Alice sudah nggak percaya sama gue.
“Hei! Tunggu!”
Gue menoleh dengan penuh harap. Apa Alice mau memaafkan gue ya? Apa dia mau
meminta supaya gue jangan pergi?
Tapi gue cuma bisa bengong, dan menangkap benda yang dilemparkan Alice pada gue.
Bungkusan bajunya yang gue bawakan tadi siang.
Ah, fool me. Kenapa gue bisa berharap dia mau memaafkan gue?Sekarang dia bahkan
mengembalikan baju ini, pasti dia mau bilang dia menolak jadi penerima tamu di pesta Tora,
karena nggak mau ngeliat muka gue lagi....
“Tolong bilang ke Tante Ana, bagian pinggangnya kebesaran tiga senti.”
Gue menoleh dengan cepat. Apa ini berarti...?
Alice bersedekap, menatap gue. “Gue jadi kurus gara-gara mikirin lo terus, tau!”
Gue ternganga, tapi sedetik kemudian tersenyum lebar.
Tuhan mengabulkan doa gue.
* * *
Satu bulan kemudian...
“Aku nggak bisa ke sana sekarang, Bang. Aku lagi siap-siap mau ke Gereja!
Pemberkatan Tora mulai jam sepuluh nanti!”
“Sebentar saja, Dylan. Nggak akan lama.”
“Tapi, Bang, aku jadi best man-nya, aku nggak mungkin ke sana sekarang! Di atas jam
dua belas aja, ya? Jam segitu acaranya selesai.”
“Nggak bisa, Lan, kamu harus ke sini sekarang!”
Gue mengertakkan gigi, dan hampir mulai mengatai Bang Budy lagi, waktu gue ingat
janji gue saat berdoa di rumah Alice dulu. Gue nggak mau cuma karena gue melanggar janji
gue dengan mengatai Bang Budy, gue kehilangan Alice lagi. No way!
Tapi beneran deh, Bang Budy ini kenapa sih? Masa abang gue mau nikah, tapi gue malah
disuruh ke kantor manajemen? Kayaknya habis ini gue harus mengajari Bang Budy yang
namanya “skala prioritas”!
“Bang, nggak bisa nanti aja, ya? Serius nih, aku nggak bisa!” Sekarang gue berbisik di
telepon, karena beberapa anggota keluarga sudah menatap gue dengan pandangan ingin tahu.
Alice juga.
Ohh, dia cantik BANGET tapi hari ini! Gaun yang dijahitkan untuknya ternyata gaun
putih panjang menjuntai yang berleher V, cocok banget buat dia! Dan dia pakai jepit bunga
lili yang dipakainya di MTV Awards dulu!
“Lan, ini nggak bisa menunggu!”