Page 50 - dear-dylan
P. 50
“DAN sekarang, Pemirsa, kita beralih pada kasus pemukulan yang dilakukan oleh Dylan „Skillful‟
kepada vokalis band pendatang baru Excuse, Yopie. Kejadian yang berlangsung di acara
penghargaan sebuah televisi swasta tersebut tengah menjadi perbincangan hangat. Dylan, yang
selama ini dikenal jauh dari gosip, lepas kendali pada acara tersebut, dan memukul Yopie saat
akan memasuki ruang acara. Alice, kekasih Dylan yang juga hadir saat itu, disebut-sebut menjadi
sumber pertikaian antara Dylan dan...”
KLIK!
Aku menekan tombol berwarna merah di remote TV-ku, dan gambar presenter infotainment
yang hiperbola dan sok tahu itu langsung menghilang, digantikan dengan layar hitam yang
kosong.
“Gue masih nggak percaya Dylan masuk infotainment...,” ujar race sambil menyodorkan
kantong potato chips-nya padaku, tapi kucuekin. Ini hari Minggu, sehari setelah kejadian
“pemukulan” itu, dan semua infotainment sedang semangat-semangatnya memasang berita itu
sebagai berita utama. Mood-ku hancur berantakan gara-gara semua pemberitaan itu, dan dengan
kondisi kayak gini, akan lebih bijaksana kalau aku nongkrong di kamarku sendrii saja.
“Dylan nggak salah, dia cuma ngebelain gue. Si Yopie itu yang kurang ajar...,” gumamku
pada Grace. Dylan sudah cerita semua tentang apa yang disebutnya sebagai skenario-gila-pemilik-
recording-label-dan-band-kunyuk-rindu-masuk-infotainment itu padaku, dan pada awalnya aku benar-
benar nggak percaya.
Karena skenario itu melibatkan aku! AKU!
Benar-benar gila. Aku sama sekali nggak nyangka di industri musik ada politik semacam itu.
Kepingin ngetop mendadak? Minta pemilik recording label-mu merancang skenario supaya kamu
bisa ditonjok oleh artis lain dari label itu yang lebih terkenal, maka... simsalabim! Wajahmu akan
langsung muncul di semua infotainment, dan kamu ngetop mendadak! Sangat mudah bukan?
Yang lebih gila lagi, menurut skenario itu harusnya Dylan hanya perlu pura-pura menonjok
Yopie (yang disebabkan Yopie menggangguku), tapi gara-gara semua ocehan Yopie kemarin,
Dylan yang tadinya ngak setuju sama rencana itu tiba-tiba sudah melayangkan tinju ke muka
Yopie, dan cowok tengil itu terjatuh di lantai sambil merengek-rengek kayak anak kecil. Tahu
rasa!
Aku ngak pernah tahu Dylan ternyata jago menonjok orang. Dia hebat banget!
Ehh... maksudku, aku bisa mengerti kenapa Dylan sampai kehilangan kontrol. Si Yopie itu
orangnya belagu banget sih! Udah SKSD sama Dylan, gaya ngomongnya sok jago, lagi! Kayaknya
memang dia udah berhasrat banget kepingin masuk infotainment!
Yeah, you got what you want, jerk.
Dan cowokkulah yang disalah-salahkan di infotainment. Dibilang high-temper lah, nggak bisa
menahan diri lah, emosian lah, meledak-ledak lah. Mereka nggak tahu aja gimana brengseknya
Yopie. Cuma orang tuli atau bego yang akan diam saja kalau mendengar semua omongannya ke
Dylan kemarin.
Masalahnya sekarang, orang lebih percaya apa kata infotainment. Apalagi orang macam Bu
Parno. Infotainment jelas panduan hidup baginya. Keterangan dari orang yang benar-benar berada
di lokasi kejadian macam aku sih nggak bakal dipedulikan. Tentu saja, karena aku pacar Dylan,
orang-orang akan beranggapan aku melindungi dia.