Page 85 - dear-dylan
P. 85
TAKUT
From: Dear Dylan
Aku udh di Jkt, say. Br landing. Ada bad news, mbk Lia
(istrinya Ernest) jatuh di kmr mandi td pg, pdhl dia lg hamil.
Skrg bleeding. Udh dibawa ke RS, tp blm tau keadannya gmn.
Ernest otw ke Bdg. Doain biar ga trjd hal yg buruk ya.
“HAAAAAAHH?!”
“Busyet! Kenapa lo? Bikin kaget aja!” Grace menimpukku dengan permen sambil mengomel
karena teriakanku mengagetkannya.
“Ini... Dylan...,” seruku sambil menunjuk-nunjuk HP.
“Kenapa? Dia nggak papa, kan? Udah sampai Jakarta?”
Aku mengangguk. “Dylan nggak papa, tapi Mbak Lia, istrinya Ernest, lagi di rumah sakit
sekarang...”
“Istrinya Ernest...?” Grace terlihat berpikir. “Kibordis Skillful maksud lo? Kenapa dia?”
Aku mengangsurkan HP-ku pada Grace, menyuruhnya membaca sendiri SMS yang dikirim
Dylan. Meskipun nggak kenal dekat sama Ernest, dan cuma pernah ketemu dua kali sama Mbak
Lia saat konser Skillful, hatiku tetap kebat-kebit nggak keruan. Nggak pernah sebelumnya ada
orang yang kukenal mengalami hal seperti ini. Gimana keadaan Mbak Lia sekarang, ya? Apa dia
baik-baik aja?
“Ya ampun, kasihan banget Ernest,” kata Grace dengan wajah prihatin sambil
mengembalikan HP-ku. “Apa kita jenguk aja, ya? Lo tau nggak di rumah sakit mana?”
Aku menggeleng, sebelum akhirnya ingat Ernest tinggal di Bandung.
“Mungkin nggak di Jakarta, Grace. Mungkin di Bandung. Ernest kan rumahnya di
Bandung.”
Grace manggut-manggut. “Kasihan ya Ernest, habis pulang dari luar kota malah dapat bad
news kayak gini...”
Aku mengangguk, dan mulai berdoa untuk Mbak Lia dalam hati.
* * *
Sorenya, Dylan meneleponku.
“Mbak Lia nggak papa, kandungannya juga baik-baik aja, nggak perlu dikuret atau apa.
Ernest bilang, Mbak Lia cuma disuruh bed rest aja dulu seminggu ini, biar kandungannya pulih,”
kata Dylan.
Aku menghela napas lega. “Aduh, syukurlah... Aku tadi khawatir banget pas dapat SMS dari
kamu...”